JUNK FOOD
KARYA
TULIS ILMIAH
KEBIASAAN
PELAJAR MENGKONSUMSI MAKANAN JUNK FOOD
SEBAGAI POLA HIDUP MODERN
DISUSUN
OLEH :
PUTRI
ARINA KAMILIA
Sekolah
Menengah Atas (SMA) ANNAJAH
TAHUN
AJARAN 2016-2017
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr. wb
Puji
syukur kehadirat Illahi Rabbi yang atas izinnya kami dapat menyelesaikan Tugas
Karya Tulis Ilmiah ini. Sholawat serta salam selalu terlimpah curahkan kepada
junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa umatnya dari zaman
Jahiliyah hingga zaman Islamiyah seperti sekarang ini.
Terima
kasih kepada ibu Dian Novitasari, S.Pd. selaku guru mata pelajaran Bahasa
Indonesia yang telah memberikan tugas ini serta meluangkan waktunya untuk
membimbing kami dalam proses pembuatan
Karya Tulis Ilmiah ini.
Terima
Kasih kami haturkan kepada orang tua kami yang senantiasa mendoakan kami untuk
kesuksesan kami. Terima kasih pula kepada pihak sekolah Mts. Annajah kelas IX
dan kelas VII yang telah berpartisipasi dalam penyelesaian tugas ini.
Karya
tulis ini kami buat untuk memenuhi tugas kami dalam mata pelajaran Bahasa
Indonesia khusunya dalam bidang observasi.
Karya tulis ini memuat tentang “Kebiasaan Pelajar Mengkonsumsi Makanan Junk Food sebagai Bentuk Pola Hidup
Modern” semoga karya tulis ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca. Kami
selaku penulis meminta maaf apabila dalam karya tulis ini memuat banyak
kesalahan.
Wassalamualaikum wr.wb.
Penulis
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Gaya
hidup modern yang serba praktis memungkinkan masyarakat terutama kalangan
pelajar sulit untuk menghindar dari makanan junk
food.
Junk
food adalah istilah yang mendeskripsikan makanan yang
tidak sehat atau memiliki sedikit kandungan nutrisi. Junk food memiliki beberapa kelebihan antara lain penyajian yang
cepat sehingga tidak menghabiskan waktu lama dan dapat dihidangkan kapan dan
dimana saja, makanan junk food juga dianggap
sebagai makanan bergengsi dan makanan gaul. Perubahan dari pola makan
tradisional ke pola makan barat seperti junk
food yang banyak mengandung kalori, lemak dan kolesterol, ditambah
kehidupan yang disertai stress dan kurangnya aktivitas fisik, terutama di
kota-kota besar mulai menunjukkan dampak dengan meningkatnya masalah gizi lebih
(obesitas) dan penyakit degeneratif seperti jantung koroner, hipertensi dan diabetes
mellitus dan berbagai jenis penyakt lainnya.
Perkembangan
dari seorang anak menjadi dewasa pasti melalui fase remaja. Pada fase ini fisik
seseorang terus berkembang, demikian aspek sosial dan psikologisnya. Perubahan
ini membuat seorang remaja kususnya kalangan pelajar mengalami ragam gaya
hidup, perilaku, tidak terkecuali pengalaman dalam menentukan makanan apa yang dikonsumsi.
Hal terakhir inilah yang akan berpengaruh pada keadaan gizi seorang pelajar
ketika menginjak tahap independensi (kemandirian). Pelajar yang masih remaja
bisa memilih makanan apa saja yang disukainya, bahkan tidak berselera lagi makan
bersama keluarga di rumah. Aktivitas yang banyak dilakukan di luar rumah
membuat seorang remaja sering dipengaruhi teman sebayanya. Pemilihan makanan
tidak lagi didasarkan pada kandungan gizi tetapi sekadar bersosialisasi, untuk
kesenangan supaya tidak kehilangan status.
Kebiasaan
makan yang kurang pada remaja berawal pada kebiasaan makan keluarga yang tidak baik
yang sudah tertanam sejak kecil dan akan terus terjadi pada usia remaja. Mereka
makan seadanya tanpa mengetahui kebutuhan akan zat-zat gizi dan dampak tidak terpenuhinya
kebutuhan zat gizi tersebut terhadap kesehatan mereka. Kebiasaan makan yang
diperoleh semasa remaja akan berdampak pada kesehatan dalam fase kehidupan
selanjutnya.
Dalam
karya tulis ilmiah ini kami akan membahas kebiasaan pelajar mengkonsumsi
makanan junk food sebagai bentuk pola
hidup modern.
1.2
Rumusan
Masalah
a. Bagaimana
kebiasaan pelajar mengkonsumsi makanan junk
food sebagai bentuk pola hidup modern?
b. Bagaimana
intensitas pelajar dalam mengkonsumsi makanan junk food?
c. Apakah
mengkonsumsi makanan junk food
termasuk bentuk pola hidup modern?
d. Apa
dampak negatif bagi kesehatan setelah mengkonsumsi makanan junk food?
1.3
Tujuan
Penelitian
Tujuan dari laporan yang kami buat ini adalah:
a. Mengetahui
seberapa banyak pelajar yang mengkonsumsi makanan junk food
b. Menganalisis
penyebab ketertarikan pelajar terhadap makanan junk food
c. Memberikan
pengetahuan kepada pelajar mengenai bahaya kesehatan apabila terbiasa mengkonsumsi
makanan junk food
1.4
Manfaat
Penelitian
Manfaat penelitian kami adalah:
a. Dapat
mengetahui seberapa banyak pelajar yang mengkonsumsi makanan junk food
b. Dapat
menambah wawasan terhadap perkembangan globalisasi dalam bidang makanan
c. Dapat
menumbuhkan sikap hati-hati/was-was apabila terbiasa mengkonsumsi makanan junk food.
BAB
II
KAJIAN
TEORITIS
2.1
Pengertian Kebiasaan
Kebiasaan
(folkways) menurut Eko Sujatmiko
(2014:135) adalah pengulangan sesuatu secara terus-menerus atau dalam sebagian
besar waktu dengan cara yang sama dan tanpa hubungan akal, atau dia adalah sesuatu
yang tertanam didalam jiwa dari hal-hal yang berulang kali terjadi dan diterima
tabiat. Sehingga manusia menyimpulkan bahwa manusia melakukan kebiasaan tanpa berpikir
karena hal tersebut telah tertanam dalam jiwa manusia dan menjadi tabiat
manusia.
2.2
Pengertian Pelajar
·
Menurut Wikipedia adalah orang-orang
yang ikut serta dalam proses belajar.
·
Menurut Nasution (1997:35), belajar merupakan
kegiatan mengumpulkan dan menambah sejumlah ilmu dan pengetahuan, sedangkan
pelajar adalah pelakunya.
·
Menurut Sudjana (1985:5) mengemukakan
pengertian belajar secara lebih jelas, yakni setiap upaya yang sengaja
diciptakan agar terjadi suatu kegiatan yang edukatif antara peserta didik
(pelajar) dan pendidik (pengajar). Pelajar pada dasarnya adalah konsumen dari
jasa yang diberikan oleh pengajar.
2.3
Pengertian Kebiasaan Mengkonsumsi
·
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah
menggunakan atau memakai barang-barang konsumsi yang diperoleh karena terjadi
berulang-ulang.
·
Pengertian mengkonsumsi menurut Khairil
Anwar (2011) dalam ekonomi adalah kegiatan manusia mengurangi atau menghabiskan
nilai guna suatu barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan, baik secara
berangsur-angsur maupun sekaligus.
2.4
Pengertian Junk Food
Terdapat
beberapa definisi dari makanan junk food,
diantaranya:
·
Menurut Kamus Bahasa Inggris, junk food adalah makanan sampah.
·
Menurut Wikipedia, makanan junk food adalah istilah yang
mendeskripsikan makanan yang tidak sehat atau memiliki sedikit kandungan
nutrisi. Makanan nirnutrisi mengandung jumlah lemak yang besar.
·
Menurut Hendriani dalam bukunya Andriani
(2013) makanan junk food adalah kata
lain untuk makanan yang jumlah kandungan nutrisinya terbatas. Umumnya yang
termasuk dalam golongan junk food
adalah makanan yang kandungan garam, gula, lemak, dan kalorinya tinggi, tetapi
kandungan gizinya sedikit, yang paling gampang masuk dalam jenis ini adalah keripik
kentang yang banyak mengandung garam, permen, semua dessert manis, dan minuman
soda atau minuman berkarbonasi.
·
Bertram (1975) mendefinisikan junk food sebagai makanan yang dapat
disiapkan dan dikonsumsi dalam waktu yang singkat namun tidak memerhatikan
kandungan yang didalamnya dan tidak layak untuk dikonsumsi.
·
Oxford dictionary mendefinisikan junk food sebagai makanan yang dapat
diolah dan disajikan dalam waktu yang singkat dan mudah dalam hitungan beberapa
menit, terutama di snack bar atau rumah makan siap saji.
2.4.1
Sejarah Perkembangan Makanan
Junk Food
Makanan
junk food mulai dikenal sejak abad 19
M. Seiring dengan dimulainya era industri di Amerika Serikat. Saat itu,
masyarakat harus beradaptasi dengan dunia kerja industri yang serba cepat.
Mereka harus bekerja sekitar 10 jam sehari dengan waktu istirahat yang pendek.
Dengan demikian, masyarakat harus dapat memanfaatkan waktu makannya sebaik
mungkin. Pada saat itu, makanan junk food
masih berupa snack yang dijual di kios-kios.
a.
Britania Raya
Makanan junk food telah ada di Britania Raya
sejak zaman Romawi. Sebelum zaman modern, makanan junk food di negara ini termasuk pie daging dan pastri serta
gorengan dan berbagai jenis kue. Pada Abad pertengahan di berbagai kota besar
bisa ditemukan toko pie atau dapur-dapur yang menjual makanan seperti ini. Pub
dan kedai minuman setempat juga memberikan berbagai jenis "makanan junk food", meskipun tidak selalu
tersedia cepat.
b. Amerika Serikat
Pada
1867, Charles Feltman, seorang tukang daging Jerman, membuka tempat penjualan
hot dog pertama di Coney Island di Brooklyn, New York City, meskipun asal usul
istilah ini masih diperdebatkan. World's Columbian Exposition (Chicago 1893)
dan St. Louis World's Fair pada 1904 disebut sebagai promosi masal pertama
untuk sejumlah makanan yang siap dibawa, termasuk hot dog, kerucut es krim dan
teh es. Pada abad ke-20, bisnis gerai-gerai makanan junk food semakin menyebar
hingga ke kawasan lain, seperti Afrika, Australia, dan Asia termasuk Indonesia
dengan konsep waralaba.
2.4.2
Jenis-jenis Junk food
Menurut
Vinsensia (2011) jenis junk food yang
sering kita jumpai antara lain, yaitu :
a.
Makanan yang berpengawet seperti makanan
yang disimpan di dalam kaleng, mie yang dijual dalam kemasan dan kaleng. Hampir
bisa dipastikan semua makanan kategori ini mambahayakan karena zat pengawetnya.
b.
Makanan yang mengandung kadar garam
tinggi dan mengandung MSG seperti makanan ringan. Makanan jenis ini memang
cocok dan enak untuk dijadikan cemilan. Namun karena mengandung kadar garam
tinggi dan penyedap rasa buatan, mau tidak mau akan berpengaruh terhadap
kesehatan seseorang baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang.
c.
Makanan yang mengandung lemak tinggi
seperti daging dalam burger,
d.
Makanan yang mengandung soda seperti
minuman ringan yang bersoda yang banyak dijual, kulit ayam dalam fried chicken,
dan lainnya.
2.4.3
Nama-nama Makanan Junk Food
Berikut ini nama-nama makanan junk
food:
1.
Mie instan. Mie instan mengandung bahan
pengawet yang tidak baik bagi kesehatan. Kadar garam di dalam mie instan dapat
menyebabkan beratnya beban ginjal serta meningkatkan tekanan darah.
2.
Gorengan. Biasanya gorengan memiliki
kadar kalori dan lemak atau minyak yang tinggi, sehingga dapat menyebabkan
kegemukan dan sakit jantung koroner, serta dalam proses penggorengan terjadi
zat karsiogenik yang memicu terjadinya penyakit kanker.
3.
Asinan. Proses pengasinan makanan
membuat kadar garam di dalam makanan menjadi tinggi sehingga memberatkan proses
kerja ginjal dan resiko terkena hipertensi serta berpengaruh terhadap iritasi
dan peradangan usus serta lambung.
4.
Makanan kalengan. Makanan kaleng menjadi
tidak sehat karena setiap makanan kaleng biasanya mengandung bahan pengawet
yang tidak baik bagi kesehatan.
5.
Makanan daging yang diproses. Sosis, ham dan sejenisnya,
merupakan makanan daging yang telah diproses, mengandung bahan pewarna dan
pengawet yang dapat mengganggu hati.
6.
Makanan yang dibakar atau dipanggang.
Makanan yang dibakar atau dipanggang dapat mengakibatkan makanan menjadi gosong
dan zat yang terjadi dapat memicu terjadinya penyakit kanker.
7.
Keju olahan. Terlalu sering mengkonsumsi
keju olahan mengakibatkan meningkatnya berat badan dan meningkatnya kadar gula
darah.
8.
Makanan manisan kering. Makanan ini
mengandung garam nitrat dan bila bergabung di dalam tubuh akan menghasilkan zat
karsiogenik. Juga mengandung esen segai tambahan sehingga dapat merusak fungsi
hati, serta kadar garam yang tinggi beresiko terkena tekanan darah tinggi dan
juga memberatkan proses kerja ginjal.
9.
Makanan manis beku. Ice cream, cake beku
dan sejenisnya, termasuk di dalam golongan ini. Makanan ini mengandung mentega
tinggi sehingga bisa mengakibatkan obesitas dan kadar gula yang tinggi dapat
mengakibatkan berkurangnya nafsu makan.
10.
Makanan dengan daging berlemak dan
jeroan. Makanan ini mengandung lemak jenuh dan kolesterol yang dapat memicu
terjadinya penyakit jantung koroner, kanker usus besar, kanker payudara.
2.4.4
Konsumsi Junk Food di Kalangan
Pelajar
Pelajar
dengan aktivitas sosial tinggi, memperlihatkan peran teman sebaya semakin
tampak. Di kota besar sering kita lihat sekelompok atau lebih remaja pelajar
makan bersama di rumah makan yang menyajikan makanan siap saji atau fast food yang
berasal dari Negara barat.
Di sekolah, makanan perlu disediakan
untuk anak dengan tujuan :
a.
Mempertahankan kemampuan berkonsentrasi
dan belajar.
b.
Memberi kontribusi bagi asupan diet
keseluruhan.
c.
Mengajarkan tentang makanan dan nutrisi,
serta aspek sosial dari makanan.
Menurut Barasasi dalam tahun-tahun
terakhir ini, anak-anak telah memilih makanan kentang goreng, burger dan
hidangan utama tinggi lemak lainnya, kue, serta minuman ringan, hanya sedikit
yang memilih buah, sayuran, atau salad. Sebagai akibatnya, kualitas gizi
makanan di sekolah telah dikritik karena mengandung :
a.
Terlalu banyak lemak, menyuplai 41% dari
kandungan energi dalam hidangantersebut (tingkat yang direkomendasikan adalah
35%).
b.
Terlalu banyak lemak jenuh,menyuplai 14%
dari energi (direkomendasikan 11%).
c.
Terlalu banyak gula dari sumber selain
susu, menyuplai sebanyak 14% energy (dianjurkan 11%).
d.
Terlalu banyak garam.
e.
Terlalu sedikit buah dan sayuran
2.5 Pengertian Pola
Hidup
Dalam
pergaulan hidup anda di sekolah, ada banyak pola hidup namun yang paling
mencolok adalah pola hidup modern yang berkembang seiring dengan perkembangan
zaman. Oleh karena itu untuk lebih memberikan pemahaman seperti apa “pola hidup
modern” maka terlebih dahulu perlu diketahui pengertian dari “pola hidup
modern”.
Pola Hidup Modern merupakan pola terbaru
tingkah laku sehari-hari segolongan manusia yang sesuai dengan tuntutan zaman.
Lalu apakah yang merupakan tuntutan zaman modern ini? Di antaranya adalah hidup
dengan menghargai waktu, terbuka terhadap perkembangan dan kemajuan,
terus-menerus belajar, karena dunia terus-menerus berkembang.
2.6
Pengertian Modern
Pengertian
Modern menurut Soejoeno Soekanto adalah suatu proses transformasi dari suatu
perubahan ke arah yang lebih maju atau meningkat di berbagai aspek dalam
kehidupan masyarakat. Secara sederhana, dapat dikatakan bahwa modern adalah
proses perubahan dari cara-cara tradisional ke cara-cara baru yang lebih maju
dalam rangka untuk peningkatan kualitas hidup masyarakat. Sebagai suatu bentuk
perubahan sosial, modern biasanya merupakan bentuk perubahan sosial yang
terarah dan terencana.
2.7
Pengaruh Pola Hidup Modern (Globalisasi) dalam Bidang Makanan
Makanan
pokok bangsa Indonesia sebagian besar adalah nasi. Namun, ada juga yang berasal
dari jagung maupun sagu. Makanan pokok tersebut sebelum disajikan harus diolah
terlebih dahulu, dan proses pengolahannya membutuhkan waktu yang lama.
Dengan
adanya globalisasi kebanyakan orang mulai cenderung beralih mengkonsumsi
makanan yang cepat saji. Cepat saji maksudnya adalah makanan yang singkat dalam
penyajiannya dan tidak menunggu proses pemasakan yang lama. Makanan cepat saji
biasa disebut fast food. Makanan
cepat saji sekarang banyak dan mudah sekali ditemui.
Di
samping itu juga ada makanan yang pembungkusnya menggunakan aluminium foil,
biasanya makanan untuk anak-anak. Selain makanan juga ada minuman dalam kaleng,
sehingga mudah dan dapat langsung diminum. Contoh makanan yang ada karena
globalisasi: pizza, spagheti, burger, hot dog, hamburger, sushi, steak,
puyunghai, dan donat. Contoh minuman: banyak bermunculan minuman isotonik.
Dengan
adanya makanan junk food yang berasal
dari luar negeri membuat orang merasa bangga jika bisa memakannya. Karena jika
memakannya berarti disebut orang yang modern dan tidak ketinggalan zaman.
BAB
III
METODE
PENELITIAN
3.1
Metode Penelitian
Kami
melakukan penelitian terhadap masalah ini dengan menggunakan metode penelitian
kuantitatif deskriptif dengan cara menyebar angket dan wawancara. Metode ini
lebih menekankan pada aspek pengukuran secara objektif mengenai kebiasaan
pelajar mongkonsumsi makanan junk food sebagai
bentuk pola hidup modern khususnya kepada siswa-siswi MTs. Annajah. Kami
menyiapkan beberapa pertanyaan seputar tanggapan kebiasaan pelajar dalam
mengkonsumsi makanan junk food yang
menjadi hal yang lumrah pada zaman ini sesuai dengan tema yang dibahas. Kami
melakukan pengambilan angket dengan menyebarkan ke kelas IX dan VII untuk MTs.
Annajah, selain itu kami juga melakukan wawancara kepada beberapa siswa.
Dengan
pengambilan angket dan proses wawancara tersebut kami dapat meneliti dan
mengetahui seberapa seringkah pelajar di MTs. Annajah mengkonsumsi makanan junk food dan mengetahui apa tanggapan
mereka, apakah mengkonsumsi junk food
termasuk pola hidup modern. Teknik perhitungan secara kuantitatif deskriptif
dapat dilakukan sehingga menghasilkan suatu kenyataan, kebenaran yang terjadi
dalam suatu realitas tentang suatu masalah yang diperkirakan akan berlaku pada
populasi tertentu. Sedangkan, wawancara untuk memperkuat dan melengkapi jawaban hasil
angket.
3.2
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian
dilaksanakan di kelas XI dan VIII MTs. Annajah, pada hari Jumat tanggal 10
Februari 2017, 10:25 WIB. Dan wawancara kami lakukan pada hari Kamis tanggal 23
Februari 2017, 20:00 WIB. Dilaksanakan di gedung asrama banat Pondok Pesantren
Modern Annajah.
3.3
Teknik Pengolahan Data
Teknik
pengolahan data yang kami lakukan, antara lain:
1. Angket
Angket
ini kami sebar luaskan kepada siswa-siswi kelas IX dan VIII untuk MTs. Annajah.
Pertanyaan telah disediakan dengan pilihan-pilihan yang sesuai dengan kenyataan
sehingga responden tinggal memilih yang sesuai dengan apa yang mereka rasakan.
2. Wawancara
Wawancara
akan kami lakukan hanya kepada beberapa siswi MTs. Annajah. Dengan tujuan untuk
melengkapi hasil angket sebelumnya.
3.4 Teknik Pengumpulan
Data
Untuk memperoleh data, kami menggunakan
teknik pengumpulan data. Kami mengumpulkan data dengan menyebar angket ke kelas
IX dan VII untuk MTs. Annajah.
3.5
Analisis Data
Data yang penulis kumpulkan terdiri
dari dua macam yaitu angket yang penulis berikan kepada siswa-siswi kelas IX
dan VIII untuk MTs. Annajah dan wawancara penulis dengan beberapa siswa untuk
melengkapi hasil angket.
3.6 Instrumen Data
Dalam
penelitian ini, terdapat dua instrumen data:
a.
Angket
Penyebaran
angket ini, kami berikan kepada responden berupa pertanyaan-pertanyaan yang telah kami sediakan jawabannya
(pilihan ganda). Menggunakan keterangan
angka (kuantitatif) yaitu dengan keterangan
seperti berikut:
a. 1
= jawaban A
b. 2 = jawaban B
c. 3 = jawaban C
Daftar Responden
Kebiasaan
Pelajar Mengkonsumsi Makanan Junk Food
Sebagai Bentuk Pola Hidup Modern
Nama:
Kelas:
1. Apakah
kamu tahu apa itu makanan junk food ?
a. Sangat
tahu b. Tahu c. Sedikit
2. Seberapa
sering kamu mengkonsumsi makanan junk
food ?
a. Setiap
hari b. Kalau mau saja c. Seminggu sekali
3. Jenis
makanan junk food apa yang kamu sukai?
a. Nuget b. Mie Instan c. Makanan restoran cepat saji
4. Kapan
waktu kamu mengkonsumsi makanan junk
food?
a. Pagi
hari ketika sarapan b. Siang hari c. Malam hari
5. Dimana
biasanya kamu mengkonsumsi makanan junk
food?
a. Food
curt b. Restaurant c. Masak di rumah
6. Seberapa
penting makanan junk food bagi mu?
a. Sangat
penting b. Penting c. Biasa saja
7. Mengapa
kamu mengkonsumsi makanan junk food?
a. Karna
rasanya enak b. Karna murah c. Karna mengikuti zaman
8. Bagaimana
tanggapan kamu setelah mengkonsumsi makanan junk food?
a. Senang,
karna enak dilidah
b. Biasa
saja
c. Sedih,
karna setelah mengkonsumsinya perut jadi sakit
9. Menurut
kamu, apakah mengkonsumsi makanan junk
food termasuk pola hidup modern?
a. Ya,
pastinya
b. Biasa
saja, hanya ingin mengkonsumsinya
c. Sedikit,
agar tidak ketinggalan trend
10. Apa
dampak yang kamu rasakan ketika kamu mengkonsumsi makanan junk food?
a. Sakit
perut b. Pusing c. Biasa saja
11. Apa
yang menyebabkan kamu tertarik dengan makanan junk food?
a. Kemasannya
unik b. Rasanya enak c. Harganya murah dan praktis
12. Apakah
kamu tahu kalau mengkonsumsi makanan junk
food yang berlebihan sangat berbahaya?
a. Sangat
tahu b. Tahu c. Sedikit
13. Jika
kamu mengetahui makanan junk food
sangat berbahaya bagi kesehatan. Lalu apa yang kamu lakukan?
a. Tetap
mengkonsumsinya. Tidak peduli walaupun berbahaya
b. Mengurangi
porsi memakannya
c. Stop
untuk memakannya
|
No.
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
11
|
12
|
13
|
1.
|
|||||||||||||
2.
|
|||||||||||||
3.
|
|||||||||||||
4.
|
|||||||||||||
5.
|
|||||||||||||
6.
|
|||||||||||||
7.
|
|||||||||||||
8.
|
|||||||||||||
9.
|
|||||||||||||
10.
|
|||||||||||||
11.
|
|||||||||||||
12.
|
|||||||||||||
13.
|
|||||||||||||
14.
|
|||||||||||||
15.
|
|||||||||||||
16.
|
|||||||||||||
17.
|
|||||||||||||
18.
|
|||||||||||||
19.
|
|||||||||||||
20.
|
|||||||||||||
21.
|
|||||||||||||
22.
|
|||||||||||||
23.
|
|||||||||||||
24.
|
|||||||||||||
25.
|
|||||||||||||
26.
|
|||||||||||||
27.
|
|||||||||||||
28.
|
|||||||||||||
29.
|
|||||||||||||
30.
|
a. Wawancara
Wawancara kami lakukan hanya kepada
beberapa siswi MTs. Annajah untuk melengkapi hasil angket sebelumnya.
Pertanyaannya telah kami sediakan, sehingga narasumber hanya menjawab sesuai
keadaannya.
Kebiasaan Pelajar
Mengkonsumsi makanan Junk Food
sebagai Pola Hidup Modern
1. Apa
yang kamu ketahui tentang makanan junk
food?
2. Seberapa
sering kamu mengkonsumsi makanan junk
food?
3. Jenis makanan junk food apa yang sering kamu konsumsi?
4. Apa alasan kamu mengkonsumsi makanan junk food?
5. Bagaimana tanggapan kamu setelah
mengkonsumsi makanan junk
food?
6. Apakah kamu tahu bahwa mengkonsumsi makanan
junk food yang berlebihan dapat menimbulkan
penyakit? Jelaskan!
7.
Menurut mu, apakah mengkonsumsi makanan junk
food termasuk pola hidup modern?
|
BAB IV
PEMBAHASAN
Cooding
Form Hasil
Pengisian Angket
Keterangan angka
(kuantitatif):
a. 1=
jawaban A
b. 2=
jawaban B
c. 3=
jawaban C
No.
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
11
|
12
|
13
|
1.
|
1
|
2
|
1
|
1
|
3
|
3
|
2
|
1
|
2
|
3
|
2
|
2
|
2
|
2.
|
2
|
2
|
2
|
3
|
3
|
1
|
2
|
3
|
3
|
2
|
2
|
2
|
2
|
3.
|
2
|
2
|
2
|
3
|
2
|
3
|
2
|
2
|
3
|
3
|
2
|
3
|
2
|
4.
|
2
|
2
|
2
|
2
|
3
|
3
|
1
|
2
|
2
|
3
|
2
|
3
|
2
|
5.
|
2
|
2
|
2
|
3
|
3
|
3
|
2
|
2
|
2
|
3
|
3
|
2
|
2
|
6.
|
2
|
2
|
2
|
1
|
3
|
3
|
1
|
2
|
2
|
3
|
2
|
2
|
2
|
7.
|
1
|
2
|
3
|
2
|
1
|
3
|
1
|
2
|
2
|
3
|
2
|
2
|
1
|
8.
|
2
|
2
|
3
|
3
|
2
|
3
|
1
|
2
|
2
|
3
|
3
|
2
|
2
|
9.
|
1
|
1
|
1
|
3
|
3
|
1
|
3
|
1
|
2
|
3
|
2
|
1
|
2
|
10.
|
2
|
2
|
3
|
2
|
3
|
3
|
1
|
1
|
2
|
3
|
2
|
2
|
2
|
11.
|
3
|
2
|
2
|
3
|
3
|
3
|
1
|
2
|
2
|
3
|
2
|
2
|
2
|
12.
|
2
|
2
|
1
|
3
|
3
|
3
|
1
|
1
|
2
|
3
|
2
|
3
|
2
|
13.
|
3
|
2
|
1
|
2
|
2
|
1
|
1
|
3
|
2
|
2
|
1
|
2
|
1
|
14.
|
2
|
2
|
1
|
2
|
2
|
3
|
3
|
2
|
2
|
1
|
3
|
3
|
2
|
15.
|
1
|
2
|
3
|
3
|
3
|
2
|
1
|
1
|
2
|
3
|
2
|
2
|
2
|
16.
|
3
|
2
|
1
|
3
|
3
|
3
|
1
|
2
|
2
|
3
|
2
|
2
|
2
|
17.
|
2
|
2
|
2
|
3
|
3
|
3
|
1
|
2
|
2
|
3
|
3
|
2
|
2
|
18.
|
2
|
2
|
1
|
2
|
3
|
3
|
1
|
1
|
2
|
3
|
1
|
2
|
2
|
19.
|
2
|
2
|
2
|
2
|
3
|
3
|
1
|
1
|
2
|
3
|
2
|
2
|
2
|
20.
|
2
|
2
|
2
|
2
|
3
|
3
|
1
|
1
|
2
|
3
|
2
|
1
|
2
|
21.
|
2
|
2
|
2
|
3
|
3
|
3
|
1
|
2
|
2
|
3
|
2
|
2
|
2
|
22.
|
2
|
2
|
2
|
3
|
3
|
1
|
1
|
2
|
2
|
3
|
2
|
2
|
1
|
23.
|
1
|
2
|
3
|
2
|
2
|
3
|
1
|
1
|
2
|
3
|
2
|
1
|
2
|
24.
|
2
|
2
|
2
|
3
|
2
|
2
|
1
|
2
|
2
|
3
|
2
|
2
|
2
|
25.
|
2
|
2
|
3
|
2
|
3
|
3
|
1
|
2
|
2
|
2
|
3
|
2
|
2
|
26.
|
2
|
2
|
3
|
3
|
1
|
2
|
1
|
1
|
2
|
3
|
2
|
2
|
2
|
27.
|
2
|
2
|
2
|
3
|
3
|
3
|
1
|
2
|
3
|
3
|
3
|
2
|
2
|
28.
|
2
|
2
|
3
|
3
|
3
|
3
|
1
|
2
|
2
|
3
|
3
|
2
|
2
|
29.
|
2
|
2
|
2
|
3
|
3
|
3
|
1
|
2
|
2
|
3
|
2
|
2
|
2
|
30.
|
2
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
3
|
2
|
1
|
2
|
2
|
3
|
4.1
Kebiasaan Pelajar Mengkonsumsi Makanan Junk
Food Sebagai Bentuk Pola Hidup
Modern
4.1.1 Hasil Penelitian
Berasarkan Angket Nomor
Tabel I
Pengetahuan Tentang
Makanan Junk Food
Responden
|
Sangat tahu
|
Tahu
|
Sedikit
|
VIII.1-VIII.6 dan IX.1-IX.5
|
5
|
22
|
3
|
Persentase
|
16,6
%
|
73,3
%
|
10%
|
Berdasarkan tabel diatas dapat kita ketahui bahwa dari 30
responden, 5 responden diantaranya menjawab “Sangat tahu” dengan persentase
16,6%, 22 responden menjawab “Tahu”
dengan persentase 73,3%, 3 responden menjawab “Sedikit” dengan persentase 10%. Dapat
kami simpulkan bahwa, sebanyak 73,3% pelajar mengetahui apa itu makanan junk food.
Tabel II
Seberapa Sering
Responden Mengkonsumsi Makanan Junk Food
Responden
|
Setiap hari
|
Kalau mau saja
|
Malam hari
|
VIII.1-VIII.6 dan IX.1-IX.5
|
2
|
28
|
0
|
Persentase
|
6,6
%
|
93,3
%
|
0%
|
Berdasarkan tabel di atas dapat kita
ketahui bahwa dari 30 responden, 2 responden diantaranya menjawab “setiap hari”
dengan persentase 6,6%, 28 responden menjawab “kalau mau saja” dengan persentase
93,3%, dam 0 (nol) dengan jawaban “malam hari”. Dapat kami simpulkan bahwa,
sebanyak 93,3% pelajar MTs. Annajah mengkonsumsi makanan junk food jika mau saja. Sebab, 93,3% dari mereka menjawab “kalau
mau saja”.
Tabel III
Jenis Makanan Junk Food yang Disukai
Responden
|
Nuget
|
Mie instan
|
Makanan restorant cepat saji
|
VIII.1-VIII.6 dan IX.1-IX.5
|
8
|
14
|
8
|
Persentase
|
26,6%
|
46,6%
|
26,6%
|
Berdasarkan tabel diatas dapat kita ketahui bahwa dari 30
responden, 8 responden diantaranya menjawab “nuget” dengan persentase 26,6%, 14
responden menjawab “mie instan” dengan persentase 46,6%, dan 8 responden menjawab “restoran
cepat saji” dengan persentase 26,6%. Dapat kami simpulkan bahwa, sebanyak 46,6%
pelajar menyukai jenis makanan junk food
berupa makanan mie instan. Sebab, 46,6% dari mereka menjawab “mie instan”.
Tabel
IV
Waktu Responden
Mengkonsumsi Makanan Junk Food
Responden
|
Pagi hari ketika sarapan
|
Siang hari
|
Malam hari
|
VIII.1-VIII.6 dan IX.1-IX.5
|
3
|
10
|
17
|
Persentase
|
10
%
|
33,3
%
|
56,6
%
|
Berdasarkan tabel diatas dapat kita ketahui bahwa dari 30
responden, 3 responden diantaranya menjawab “pagi hari ketika sarapan” dengan
persentase 10%, 10 responden menjawab “siang hari” dengan persentase 33,3%, dan 17 responden menjawab “malam hari”
dengan persentase 56,6%. Dapat kami simpulkan bahwa, sebanyak 56,6%
pelajar menyukai
waktu pada malam hari untuk mengkonsumsi makanan junk food. Sebab, 56,6% responden menjawab “malam hari”.
Tabel
V
Tempat Untuk
Mengkonsumsi Makanan Junk Food
Responden
|
Food curt
|
Restaurant
|
Masak di rumah
|
VIII.1-VIII.6 dan IX.1-IX.5
|
3
|
6
|
21
|
Persentase
|
10%
|
20%
|
70%
|
Berdasarkan tabel diatas dapat kita ketahui bahwa dari 30
responden, 3 responden diantaranya menjawab “food curt” dengan persentase 10%, 6 responden menjawab “restaurant” dengan persentase 20%, dan 21 responden menjawab “masak di
rumah” dengan persentase 70%. Dapat kami simpulkan bahwa, sebanyak 70% pelajar
menyukai masak di rumah untuk mengkonsumsi makanan junk food. Sebab, 70% responden menjawab “masak di rumah”.
Tabel
VI
Peranan Makanan Junk Food Bagi Responden
Responden
|
Sangat penting
|
Penting
|
Biasa saja
|
VIII.1-VIII.6 dan IX.1-IX.5
|
5
|
3
|
22
|
Persentase
|
16,6%
|
10%
|
73,3%
|
Berdasarkan tabel diatas dapat kita ketahui bahwa dari 30
responden, 5 responden diantaranya menjawab “sangat penting” dengan persentase
16,6%, 3 responden menjawab “penting” dengan persentase 10%, dan 22 responden menjawab “biasa saja”
dengan persentase 73,3%. Dapat kami simpulkan bahwa, sebanyak 73,3% pelajar menganggap
peran makanan junk food sebagai hal yang
biasa, tidak terlalu penting baginya. Sebab, 73,3% responden menjawab
“biasa saja”.
Tabel
VII
Alasan Responden
Mengkonsumsi Makanan Junk Food
Responden
|
Karena rasanya enak
|
Karena murah
|
Karena mengikuti zaman
|
VIII.1-VIII.6 dan IX.1-IX.5
|
25
|
4
|
1
|
Persentase
|
83,3%
|
13,3%
|
3,3%
|
Berdasarkan tabel diatas dapat kita ketahui bahwa dari 30
responden, 25 responden diantaranya menjawab “karena rasanya enak” dengan
persentase 83,3%, 4 responden menjawab “karena murah” dengan persentase 13,3%, dan 1 responden menjawab “karena
mengikuti zaman” dengan persentase 3,3%. Dapat kami simpulkan bahwa, sebanyak
83,3% alasan pelajar mengkonsumsi makanan junk
food karena rasanya yang enak. Sebab, 83,3% responden menjawab “karena
rasanya enak”.
Tabel VIII
Tanggapan
Responden Setelah Mengkonsumsi Makanan Junk
Food
Responden
|
Senang, karena enak dilidah
|
Biasa saja
|
Sedih, karena setelah makan perut
jadi sakit
|
VIII.1-VIII.6 dan IX.1-IX.5
|
10
|
17
|
3
|
Persentase
|
33,3%
|
56,6%
|
10%
|
Berdasarkan tabel diatas dapat kita ketahui bahwa dari 30
responden, 10 responden diantaranya menjawab “senang, karena enak dilidah”
dengan persentase 33,3%, 17 responden menjawab “biasa saja” dengan persentase
56,6%, dan 3 responden menjawab “sedih, karena setelah makan perut jadi sakit”
dengan persentase 10%. Dapat kami simpulkan bahwa, sebanyak 56,6% tanggapan pelajar
setelah mengkonsumsi makanan junk food
yaitu biasa saja, tidak terjadi efek apapun.Sebab, 56,6% responden menjawab
“biasa saja”.
Tabel
IX
Pendapat Untuk
Responden, Apakah Mengkonsumsi Makanan Junk
Food Termasuk Pola Hidup Modern
Responden
|
Ya, pastinya
|
Biasa saja, hanya ingin
mengkonsumsinya
|
Sedikit, agar tiak ketinggalan
trend
|
VIII.1-VIII.6 dan IX.1-IX.5
|
0
|
27
|
3
|
Persentase
|
0%
|
90%
|
10%
|
Berdasarkan tabel diatas dapat kita ketahui bahwa dari 30
responden, 0 responden diantaranya tidak menjawab “ya, pastinya” dengan
persentase 0%, 27 responden menjawab “biasa saja, hanya ingin mengkonsumsinya”
dengan persentase 90%, dan 3 responden menjawab “sedikit. Agar tidak
ketinggalan trend” dengan persentase 10%. Dapat kami simpulkan bahwa, sebanyak
90% alasan pelajar dalam mengkonsumsi makanan junk food bukan untuk mengikuti pola hidup modern melainkan hanya
ingin mengkonsumsinya.Sebab, 90% responden menjawab “biasa saja, hanya ingin
mengkonsumsinya”.
Tabel
X
Dampak yang Dirasakan Setelah
Mengkonsumsi Makanan Junk Food
Responden
|
Sakit
perut
|
Pusing
|
Biasa saja
|
VIII.1-VIII.6 dan IX.1-IX.5
|
2
|
3
|
25
|
Persentase
|
6,6%
|
10%
|
83,3%
|
Berdasarkan tabel diatas dapat kita ketahui bahwa dari 30
responden, 2 responden diantaranya menjawab “sakit perut” dengan persentase 6,6%,
3 responden menjawab “pusing” dengan persentase 10%, dan 25 responden menjawab
“biasa saja” dengan persentase 83,3%. Dapat kami simpulkan bahwa, sebanyak 83,3%
pelajar merasakan dampak yang biasa saja setelah mengkonsumsi makanan junk food. Sebab, 83,3% responden
menjawab “biasa saja”.
Tabel
XI
Penyebab Pelajar Tertarik dengan
Makanan Junk Food
Responden
|
Kemasannya
unik
|
Rasanya
enak
|
Harganya murah dan praktis
|
VIII.1-VIII.6 dan IX.1-IX.5
|
2
|
21
|
7
|
Persentase
|
6,6%
|
70%
|
23,3%
|
Berdasarkan tabel diatas dapat kita ketahui bahwa dari 30
responden, 2 responden diantaranya menjawab “kemasanya unik” dengan persentase
6,6%, 21 responden menjawab “rasanya enak” dengan persentase 70%, dan 7 responden
menjawab “harganya murah dan praktis” dengan persentase 23,3%. Dapat kami
simpulkan bahwa, sebanyak 70% responden tertarik dengan makanan junk food karena rasanya yang enak.
Sebab, 70% responden menjawab “rasanya enak”.
Tabel
XII
Pengetahuan Responden Terhadap
Bahaya dari Makanan Junk Food
Responden
|
Sangat
tahu
|
Tahu
|
Sedikit
|
VIII.1-VIII.6 dan IX.1-IX.5
|
3
|
23
|
4
|
Persentase
|
10%
|
76,6%
|
13,3%
|
Berdasarkan tabel diatas dapat kita ketahui bahwa dari 30
responden, 3 responden diantaranya menjawab “sangat tahu” dengan persentase
10%, 23 responden menjawab “tahu” dengan persentase 76,6%, dan 4 responden menjawab
“sedikit” dengan persentase 13,3%. Dapat kami simpulkan bahwa, sebanyak 76,6%
responden mengetahui bahwa makanan junk
food berbahaya baginya. Sebab, 76,6% responden menjawab “tahu”.
Tabel
XIII
Tindakan Responden Dalam
Mengkonsumsi Makanan Junk Food
Responden
|
Tetap
mengkonsumsinya, tidak peduli walaupun berbahaya
|
Mengurangi
porsi memakannya
|
Stop untuk memakannya
|
VIII.1-VIII.6 dan IX.1-IX.5
|
3
|
26
|
1
|
Persentase
|
10%
|
86,6%
|
3,3%
|
Berdasarkan tabel diatas dapat kita ketahui bahwa dari 30
responden, 3 responden diantaranya menjawab “tetap mengkonsumsinya, tidak
peduli walaupun berbahaya” dengan persentase 10%, 26 responden menjawab
“mengurangi porsi memakannya” dengan persentase 86,6%, dan 1 responden menjawab
“stop untuk memakannya” dengan persentase 3,3%. Dapat kami simpulkan bahwa,
sebanyak 86,6% tindakan responden terhadap pengetahuan bahaya makanan junk food yaitu dengan mengurangi porsi
memakannya. Sebab, 86,6% responden menjawab “mengurangi porsi memakannya”.
4.1.2
Hasil Penelitian Berdasarkan Wawancara
Berdasarkan hasil wawancara yang
telah kami lakukan, siswa sangat mengerti apa itu makanan junk food. Bahkan setiap hari mereka mengkonsumsinya. Makanan
instan seperti mie, sosis, nuget sangat mereka sukai dengan alasan rasanya yang
lezat. Tanggapan mereka setelah mengkonsumsi makanan junk food, mereka malah ingin memakannya lagi dan menurut mereka
makanan junk food sama sekali tidak
mengenyangkan. Mereka mengetahui bahwa makanan junk food berbahaya, tapi mereka tidak bisa menghindarinya dengan
alasan sudah terbiasa mengkonsumsinya. Dan mereka menganggap bahwa makanan junk food termasuk ke dalam pola hidup
modern, “tanpa nongkrong di restoran cepat saji kami tidak terlihat kekinian”
ujar salah satu siswi. Dapat kami simpulkan dari hasil wawancara kami, bahwa
siswa telah terbiasa mengkonsumsi makanan junk
food. Dan makanan junk food termasuk
ke dalam pola hidup modern sehingga siswa tidak bisa lepas untuk terus
mengkonsumsinya.
4.2
Intensitas Pelajar dalam Mengkonsumsi Makanan Junk Food
Berdasarkan angket yang kami sebar dan
melakukan wawancara langsung dengan beberapa siswa-siswi. Banyak siswa-siswi
dari MTs. Annajah mengkonsumsi makanan junk
food, namun mereka mengkonsumsi makanan junk
food ketika ingin saja, tetapi tidak sedikit juga siswa yang mengkonsumsi
makanan junk food hampir setiap hari
dengan alasan makanan junk food lebih
praktis. Jika dibandingkan dengan mengkonsumsi makanan empat sehat lima
sempurna, siswa lebih memilih untuk mengkonsumsi makanan junk food. Selain mudah dan lebih praktis, cita rasa yang
terkandung didalam makanan junk food
lebih disukai oleh siswa-siswi di MTs. Annajah.
Berdasarkan angket, banyak siswa yang
mengkonsumsi makanan junk food dengan
jenis mie instant. Sedangkan nuget dan makanan cepat saji hanya beberapa siswa
yang suka untuk mengkonsumsinya. Siswa juga sering mengkonsumsi makanan junk food pada waktu malam hari, padahal
ketika malam hari dianjurkan untuk tidak makan malam karena dapat menyebabkan obesitas.
4.3 Pendapat Responden Mengenai
Pengonsumsian Makanan Junk Food
Termasuk Bentuk Pola Hidup Modern
Berdasarkan angket, banyak siswa yang
menganggap bahwa mengkonsumsi makanan junk
food sebagai hal yang wajar untuk mereka konsumsi namun bukan dengan maksud
sebagai pola hidup modern melainkan hanya ingin mengkonsumsinya saja. Sedangkan
berdasarkan hasil wawancara kami langsung kepada beberapa anak, mereka
berpendapat bahwa mengkonsumsi makanan junk
food sebagai pola hidup kekinian, selain praktis dan rasanya enak makanan junk food bagi mereka adalah salah satu
gaya hidup modern di zaman sekarang. Dapat kami simpulkan bahwa siswa
mengkonsumsi makanan junk food
sebagai hal yang lumrah di zaman yang semakin maju ini, mereka hanya sekedar
menyukai untuk mengkonsumsinya.
4.4 Dampak Negatif Bagi Kesehatan
Setelah Mengkonsumsi Makanan Junk Food
Dampak
negatif dari mengkonsumsi makanan junk
food, antara lain:
1.
Resiko penyakit diabetes
Salah
satu faktor utama yang menyebabkan terjangkitnya penyakit diabetes adalah
karena gula buatan yang terdapat pada makanan junk food.
2.
Masalah pada sistem pencernaan
Bagi
para pecandu makanan junk food,
mereka akan lebih beresiko mengalami gangguan pencernaan seperti penyakit
gastroesophageal reflux (GERD) dan sindrom iritasi usus (IBS). Seperti yang
kita ketahui bahwa makanan junk food
lebih banyak mengandung kalori dari pada nilai nutrisi. Saat kita mengkonsumsi makanan
junk food yang digoreng, kandungan
minyaknya akan tersimpan dalam dinding lapisan perut. Hal ini dapat
meningkatkan produksi asam. Lalu rempah-rempah yang ada di dalamnya dapat
mengiritasi lapisan lambung, sehingga dapat memperburuk resiko GERD dan
gangguan pencernaan. Kurangnya serat dalam kandungan makanan junk food dapat menghambat pencernaan,
meningkatkan masalah seperti sembelit dan wasir.
3.
Kelelahan dan kelemahan
Makanan
junk food tidak memiliki jumlah
nutrisi penting yang diperlukan untuk pemeliharaan kesehatan serta fungsi dari
semua sistem dalam tubuh secara keseluruhan seperti protein dan vitamin.
Meskipun jenis makanan ini bisa membuat perut terasa kenyang dan puas, namun ia
gagal dalam memberikan asupan energi instan. Sehingga membuat tubuh terasa
lemah dan lelah beberapa saat setelah mengkonsumsinya. Jika tubuh hanya
menyerap semua jenis makanan yang tergolong junk
food selama periode waktu tertentu, maka hal tersebut bisa mengakibatkan
kelelahan kronis. Makanan junk food
dapat menurunkan tingkat energi tubuh ke tingkat yang mungkin menjadikan tubuh
sulit atau bahkan tidak bisa melakukan rutinitas sehari-hari.
4.
Depresi
Akibat
terlalu sering mengkonsumsi makanan junk food, banyak perubahan hormonal
terjadi, terutama pada kalangan remaja, yang membuat mereka rentan terhadap
perubahan suasana hati dan perubahan perilaku. Karena mengkonsumsi makanan junk food dapat menyebabkan kekurangan
nutrisi penting dalam tubuh, yang meningkatkan kemungkinan para remaja
menderita depresi hingga 58%.
5.
Mempengaruhi fungsi otak
Dalam
sebuah studi yang diterbitkan di jurnal Brain, Behavior, and Immunity
menunjukkan bahwa satu minggu makan junk
food sudah cukup untuk memicu gangguan memori pada tikus. Penelitian
terbaru menunjukkan bahwa lemak jahat (lemak trans) dari junk food cenderung menggantikan lemak sehat di otak dan mengganggu
mekanisme sinyal normal dalam otak. Studi pada hewan juga menunjukkan bahwa
lemak dari makanan junk food memperlambat
kemampuan untuk belajar keterampilan baru.
6.
Peningkatan resiko penyakit jantung
Kandungan
dalam makanan junk food serat akan
lemak jenuh dan lemak trans yang secara langsung meningkatkan kolesterol jahat
(LDL) dan trigliserida dalam darah, dimana hal tersebut dapat berkontribusi
terhadap pembentukan plak dan penyakit jantung. Waktu tertentu yang bisa
menyebabkan kenaikan berat badan. Dalam kondisi berat badan yang semakin
meningkat, resiko terkena serangan jantung akan lebih tinggi.
7.
Peningkatan resiko gangguan ginjal
Saat
kita mengkonsumsi makanan junk food seperti
kentang goreng maupun keripik yang rasanya begitu memanjakan lidah, tanpa kita
sadari kandungan garam halus yang ada didalamnya dapat meningkatkan air liur
dan sekresi enzim, sehingga meningkatkan keinginan untuk terus mengkonsumsi
makanan ini. Kandungan lemak jahat dan natrium yang tinggi dari garam tersebut
mampu mengganggu keseimbangan sodium-potasium tubuh yang dapat menyebabkan
hipertensi. Hal ini dapat mengganggu fungsi ginjal sebagai penyaring semua
racun dari darah.
8.
Merusak hati
Mengkonsumsi
makanan junk food selama periode
waktu tertentu dapat memiliki efek yang merugikan pada organ hati, hal ini
serupa dengan efek yang ditimbulkan pada seorang pecandu alkohol. Sebuah studi
menunjukkan bahwa seseorang yang lebih sering mengkonsumsi makanan junk food dan menjauhi olahraga memiliki
perubahan enzim hati dalam waktu empat minggu. Perubahan ini serupa dengan yang
diamati pada orang dengan penyalahgunaan alkohol. Menurut beberapa penelitian,
hal itu dikarenakan terjadinya pengendapan lemak trans yang ditemukan dalam
sejumlah junk food di organ hati
sehingga menyebabkan disfungsi pada organ tersebut.
9.
Peningkatan resiko kanker
Kurangnya
serat adalah alasan utama mengapa konsumsi makanan junk food sangat terkait dengan peningkatan risiko kanker pada
sistem pencernaan. Sebuah studi yang diterbitkan dalam European Journal of
Cancer Prevention mengungkapkan bahwa terlalu banyak mengkonsumsi makanan junk food yang tinggi gula dan lemak
dapat meningkatkan peluang terkenanya kanker kolorektal. Studi lain dari Fred
Hutchinson Cancer Research Center di Seattle menunjukkan bahwa pria yang makan
makanan yang digoreng lebih dari dua kali dalam sebulan telah menunjukkan
peningkatan risiko kanker prostat.
10.
Masalah pada kulit dan tulang
Mengkonsumsi
makanan tinggi karbohidrat dan gula seperti junk
food, dapat menyebabkan bakteri yang berada di mulut menghasilkan asam yang
dapat mengakibatkan kerusakan pada gigi serta menghancurkan enamel gigi, yang
merupakan faktor terjadinya gigi berlubang. Ketika enamel gigi anda hilang,
tidak bisa diganti. Selain itu kandungan natrium yang berlebih dalam makanan junk food juga dapat meningkatkan resiko
terkena osteoporosis (tulang rapuh).
4.4.1 Tips Aman
Mengkonsumsi Makanan Junk Food
Makanan junk food bukanlah
barang haram yang tidak boleh di konsumsi. Anda boleh saja menikmati godaan
rasa dari makanan junk food ini,
dengan memperhatikan langkah-langkah cerdik saat mengkonsumsinya. Beberapa tips
yang disarankan dibawah ini dapat berguna bagi anda untuk menghindari efek
buruk dari mengkonsumsi makanan junk food.:
1. Pilihlah
nasi untuk makanan pokok
Jika
anda ke restoran siap saji, yang menyediakan kentang goreng dan nasi putih,
maka pilihlah nasi sebagai makanan pokok. Hal ini akan mengurangi konsumsi
lemak dan natrium yang banyak terdapat pada kentang goreng.
2. Kurangi
porsi dan ukuran
Belilah
makanan dalam jumlah secukupnya dan cobalah berbagi dengan rekan anda. Ini akan
mengurangi asupan gizi berlebih yang bisa menimbulkan kegemukan.
3. Ganti
soft drink dengan air mineral atau jus buah
Soft
drink banyak mengandung gula dan rendah nilai vitaminnya, maka sebaiknya pilih
air putih yang tidak mengandung kalori atau jus buah yang mengandung banyak
vitamin.
4. Jangan
mengkomsumsi kulit ayam
Ingat,
kulit ayam adalah sumber lemak jenuh dan kolesterol, karena itu buanglah bagian
kulit dan nikmatilah dagingnya.
5. Mintalah
salad
Tambahkan
salad pada menu anda sebagai sayuran yang mengandung banyak vitamin dan serat.
6. Kurangi
saus dan mayonnaise
Kurangi
penggunaan saus dan mayonnaise, karena saus banyak mengandung natrium dan
pengawet sedangkan mayonnaise mengandung lemak tinggi.
7. Bacalah
informasi nilai gizi pada label kemasan
Biasakan
membaca informasi nilai gizi pada kemasan makanan yang anda beli, sehingga anda
bisa mengira-ngira jenis dan jumlah zat gizi yang anda konsumsi.
8. Biasakan
sarapan pagi di rumah
Mulailah
hari anda dengan mengkonsumsi makanan sehat di rumah seperti jus buah, susu,
sereal dan buah. Sarapan pagi di rumah akan mengurangi keinginan untuk membeli
jajanan atau cemilan yang tidak sehat di luar rumah.
9. Kurangi
frekuensi makan junk food
Perhatikan
frekuensi anda mengkonsumsi makanan junk
food, aturlah agar tidak melebihi 3-4 kali dalam sebulan.
10. Olahraga
Tingkatkan
kebugaran tubuh dengan berolahraga secara teratur. Olahraga akan membakar
energi yang berasal dari konsumsi berlebih.
Nah,
dengan uraian diatas, kita bisa mengkonsumsi makanan junk food dengan memperhatikan beberapa hal seperti jumlah dan
frekuensi mengkonsumsinya, serta keseimbangan komposisi gizinya.
BAB
V
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Dalam
makanan junk food terkandung banyak
sekali zat-zat yang berbahaya dan dapat menimbulkan penyakit bagi tubuh jika
dikonsumsi berlebihan. Sudah banyak penelitian yang dilakukan oleh para ahli
yang membuktikan hal ini. Junk food
mengandung banyak sekali kalori, lemak, protein hewani dan zat-zat kimia
berbahaya yang tidak baik jika dikonsumsi berlebihan. Banyak jenis junk food hanya mengandung sedikit bahan
sayur dan buah yang justru dibutuhkan oleh tubuh.
Bukan
hanya penyakit yang dapat ditimbulkan tapi juga ganguan fungsi persarafan yang
dapat menyebabkan kita lambat dalam berpikir ataupun bertindak. Tidak hanya
itu, perubahan psikologis juga dapat terjadi karena berlebihan mengkonsumsi makanan
junk food. Penyakit, gangguan,
ataupun perubahan psikologis tidak akan langsung kita rasakan saat kita mengkonsumsi
makanan junk food. Tapi itu semua
akan terjadi bila kita sering mengkonsumsinya.
Dalam
penelitian kami, intensitas pelajar dalam mengkonsumsi makanan junk food masih sangat tinggi. Mereka
lebih menyukai mengkonsumsi mie instan, sebagai salah satu jenis makanan junk food. Dan kebiasaan pelajar dalam
mengkonsumsi makanan junk food
sebagai pola hidup modern susah untuk dihindari, karena bagi mereka hal
tersebut sangatlah wajar di zaman yang serba modern ini. Padahal mereka
mengetahui akan dampak negatif bagi kesehatan dirinya setelah mengkonsumsi makanan
junk food.
5.2 Saran
Kami
sarankan kepada seluruh pelajar, bijaklah dalam memilih makanan. Jika kita terpaksa
memilih makanan berupa junk food. Maka
perhatikanlah dulu kandungan dari makanan tersebut. Dan usahakan jangan mengkonsumsi
makanan junk food lebih dari satu
macam, seperti fried chicken bersama french fries atau burger bersama french fries.
Cukup satu macam saja. Dampak, mungkin tidak terlalu terasa pada saat itu juga,
tapi nantinya bagi kesehatan akan sangat berpengaruh. Bagaimana tidak, kita
menimbun zat aditif di dalam tubuh kita, berarti kita mewariskan penyakit untuk
anak cucu kita. Oleh sebab itu, hindarilah makanan junk food.
Dan untuk para pembaca yang sudah membaca
Karya Tulis Ilmiah kami dan tertarik untuk membuat Karya Tulis Ilmiah sesuai
dengan tema yang hampir mirip bahkan sama dengan kami, alangkah baiknya jika
mengambil responden yang ruang lingkupnya jauh lebih luas, tidak hanya terbatas
dengan lingkungan sekitar kita karena hal itu dapat membuat Karya Tulis Ilmiah
menjadi lebih akurat.
Daftar
Pustaka
Anonim.
2016. Kamus Besar Bahasa Indonesia [Online]. Diakses pada
http://kbbi.web.id/
Cahyono,
Suharjo B. 2012. Gaya Hidup dan Penyakit
Modern. Yogyakarta:Kanisisus.
Gunawan, Andang.2002. Food Combining Combinasi Makanan Serasi. Jakarta:Gramedia.
Kuntaraf,
Dr. Jonathan.1995. Makanan Sehat.
Bandung: Penerbit Indonesia Publishing House.
Parrete,
Lorraine.2003.Makanan Untuk Otak.Jakarta:Gramedia.
Sujatmiko,
Eko. 2014. Kamus IPS. Surakarta:Aksara.
Komentar
Posting Komentar