JUNK FOOD




KARYA TULIS ILMIAH
KEBIASAAN PELAJAR MENGKONSUMSI MAKANAN JUNK FOOD SEBAGAI POLA HIDUP MODERN




  
DISUSUN OLEH :
PUTRI ARINA KAMILIA


Sekolah Menengah Atas (SMA) ANNAJAH
TAHUN AJARAN 2016-2017


KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr. wb
            Puji syukur kehadirat Illahi Rabbi yang atas izinnya kami dapat menyelesaikan Tugas Karya Tulis Ilmiah ini. Sholawat serta salam selalu terlimpah curahkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa umatnya dari zaman Jahiliyah hingga zaman Islamiyah seperti sekarang ini.
            Terima kasih kepada ibu Dian Novitasari, S.Pd. selaku guru mata pelajaran Bahasa Indonesia yang telah memberikan tugas ini serta meluangkan waktunya untuk membimbing  kami dalam proses pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini.
            Terima Kasih kami haturkan kepada orang tua kami yang senantiasa mendoakan kami untuk kesuksesan kami. Terima kasih pula kepada pihak sekolah Mts. Annajah kelas IX dan kelas VII yang telah berpartisipasi dalam penyelesaian tugas ini.
            Karya tulis ini kami buat untuk memenuhi tugas kami dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia khusunya dalam bidang observasi.  Karya tulis ini memuat tentang “Kebiasaan Pelajar Mengkonsumsi Makanan Junk Food sebagai Bentuk Pola Hidup Modern” semoga karya tulis ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca. Kami selaku penulis meminta maaf apabila dalam karya tulis ini memuat banyak kesalahan. 

Wassalamualaikum wr.wb.




Penulis 


BAB I
PENDAHULUAN

1.1            Latar  Belakang Masalah
            Gaya hidup modern yang serba praktis memungkinkan masyarakat terutama kalangan pelajar sulit untuk menghindar dari makanan junk food.
Junk food adalah istilah yang mendeskripsikan makanan yang tidak sehat atau memiliki sedikit kandungan nutrisi. Junk food memiliki beberapa kelebihan antara lain penyajian yang cepat sehingga tidak menghabiskan waktu lama dan dapat dihidangkan kapan dan dimana saja, makanan junk food juga dianggap sebagai makanan bergengsi dan makanan gaul. Perubahan dari pola makan tradisional ke pola makan barat seperti junk food yang banyak mengandung kalori, lemak dan kolesterol, ditambah kehidupan yang disertai stress dan kurangnya aktivitas fisik, terutama di kota-kota besar mulai menunjukkan dampak dengan meningkatnya masalah gizi lebih (obesitas) dan penyakit degeneratif seperti jantung koroner, hipertensi dan diabetes mellitus dan berbagai jenis penyakt lainnya.
            Perkembangan dari seorang anak menjadi dewasa pasti melalui fase remaja. Pada fase ini fisik seseorang terus berkembang, demikian aspek sosial dan psikologisnya. Perubahan ini membuat seorang remaja kususnya kalangan pelajar mengalami ragam gaya hidup, perilaku, tidak terkecuali pengalaman dalam menentukan makanan apa yang dikonsumsi. Hal terakhir inilah yang akan berpengaruh pada keadaan gizi seorang pelajar ketika menginjak tahap independensi (kemandirian). Pelajar yang masih remaja bisa memilih makanan apa saja yang disukainya, bahkan tidak berselera lagi makan bersama keluarga di rumah. Aktivitas yang banyak dilakukan di luar rumah membuat seorang remaja sering dipengaruhi teman sebayanya. Pemilihan makanan tidak lagi didasarkan pada kandungan gizi tetapi sekadar bersosialisasi, untuk kesenangan supaya tidak kehilangan status.
            Kebiasaan makan yang kurang pada remaja berawal pada kebiasaan makan keluarga yang tidak baik yang sudah tertanam sejak kecil dan akan terus terjadi pada usia remaja. Mereka makan seadanya tanpa mengetahui kebutuhan akan zat-zat gizi dan dampak tidak terpenuhinya kebutuhan zat gizi tersebut terhadap kesehatan mereka. Kebiasaan makan yang diperoleh semasa remaja akan berdampak pada kesehatan dalam fase kehidupan selanjutnya.
            Dalam karya tulis ilmiah ini kami akan membahas kebiasaan pelajar mengkonsumsi makanan junk food sebagai bentuk pola hidup modern.

1.2            Rumusan Masalah
a.       Bagaimana kebiasaan pelajar mengkonsumsi makanan junk food sebagai bentuk pola hidup modern?
b.      Bagaimana intensitas pelajar dalam mengkonsumsi makanan junk food?
c.       Apakah mengkonsumsi makanan junk food termasuk bentuk pola hidup modern?
d.      Apa dampak negatif bagi kesehatan setelah mengkonsumsi makanan junk food?

1.3            Tujuan Penelitian
Tujuan dari laporan yang kami buat ini adalah:
a.       Mengetahui seberapa banyak pelajar yang mengkonsumsi makanan junk food
b.      Menganalisis penyebab ketertarikan pelajar terhadap makanan junk food
c.       Memberikan pengetahuan kepada pelajar mengenai bahaya kesehatan apabila terbiasa mengkonsumsi makanan junk food

1.4            Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian kami adalah:
a.       Dapat mengetahui seberapa banyak pelajar yang mengkonsumsi makanan junk food
b.      Dapat menambah wawasan terhadap perkembangan globalisasi dalam bidang makanan
c.       Dapat menumbuhkan sikap hati-hati/was-was apabila terbiasa mengkonsumsi makanan junk food.




BAB II
KAJIAN TEORITIS

2.1 Pengertian Kebiasaan
            Kebiasaan (folkways) menurut Eko Sujatmiko (2014:135) adalah pengulangan sesuatu secara terus-menerus atau dalam sebagian besar waktu dengan cara yang sama dan tanpa hubungan akal, atau dia adalah sesuatu yang tertanam didalam jiwa dari hal-hal yang berulang kali terjadi dan diterima tabiat. Sehingga manusia menyimpulkan bahwa manusia melakukan kebiasaan tanpa berpikir karena hal tersebut telah tertanam dalam jiwa manusia dan menjadi tabiat manusia.

2.2 Pengertian Pelajar
·         Menurut Wikipedia adalah orang-orang yang ikut serta dalam proses belajar.
·         Menurut Nasution (1997:35), belajar merupakan kegiatan mengumpulkan dan menambah sejumlah ilmu dan pengetahuan, sedangkan pelajar adalah pelakunya.
·         Menurut Sudjana (1985:5) mengemukakan pengertian belajar secara lebih jelas, yakni setiap upaya yang sengaja diciptakan agar terjadi suatu kegiatan yang edukatif antara peserta didik (pelajar) dan pendidik (pengajar). Pelajar pada dasarnya adalah konsumen dari jasa yang diberikan oleh pengajar.

2.3 Pengertian Kebiasaan Mengkonsumsi
·         Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah menggunakan atau memakai barang-barang konsumsi yang diperoleh karena terjadi berulang-ulang.
·         Pengertian mengkonsumsi menurut Khairil Anwar (2011) dalam ekonomi adalah kegiatan manusia mengurangi atau menghabiskan nilai guna suatu barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan, baik secara berangsur-angsur maupun sekaligus.


2.4 Pengertian Junk Food
            Terdapat beberapa definisi dari makanan junk food, diantaranya:
·         Menurut Kamus Bahasa Inggris, junk food adalah makanan sampah.
·         Menurut Wikipedia, makanan junk food adalah istilah yang mendeskripsikan makanan yang tidak sehat atau memiliki sedikit kandungan nutrisi. Makanan nirnutrisi mengandung jumlah lemak yang besar.
·         Menurut Hendriani dalam bukunya Andriani (2013) makanan junk food adalah kata lain untuk makanan yang jumlah kandungan nutrisinya terbatas. Umumnya yang termasuk dalam golongan junk food adalah makanan yang kandungan garam, gula, lemak, dan kalorinya tinggi, tetapi kandungan gizinya sedikit, yang paling gampang masuk dalam jenis ini adalah keripik kentang yang banyak mengandung garam, permen, semua dessert manis, dan minuman soda atau minuman berkarbonasi.
·         Bertram (1975) mendefinisikan junk food sebagai makanan yang dapat disiapkan dan dikonsumsi dalam waktu yang singkat namun tidak memerhatikan kandungan yang didalamnya dan tidak layak untuk dikonsumsi.
·         Oxford dictionary mendefinisikan junk food sebagai makanan yang dapat diolah dan disajikan dalam waktu yang singkat dan mudah dalam hitungan beberapa menit, terutama di snack bar atau rumah makan siap saji.

2.4.1 Sejarah Perkembangan Makanan Junk Food
            Makanan junk food mulai dikenal sejak abad 19 M. Seiring dengan dimulainya era industri di Amerika Serikat. Saat itu, masyarakat harus beradaptasi dengan dunia kerja industri yang serba cepat. Mereka harus bekerja sekitar 10 jam sehari dengan waktu istirahat yang pendek. Dengan demikian, masyarakat harus dapat memanfaatkan waktu makannya sebaik mungkin. Pada saat itu, makanan junk food masih berupa snack yang dijual di kios-kios.
a.       Britania Raya
Makanan junk food telah ada di Britania Raya sejak zaman Romawi. Sebelum zaman modern, makanan junk food di negara ini termasuk pie daging dan pastri serta gorengan dan berbagai jenis kue. Pada Abad pertengahan di berbagai kota besar bisa ditemukan toko pie atau dapur-dapur yang menjual makanan seperti ini. Pub dan kedai minuman setempat juga memberikan berbagai jenis "makanan junk food", meskipun tidak selalu tersedia cepat.
b.      Amerika Serikat
            Pada 1867, Charles Feltman, seorang tukang daging Jerman, membuka tempat penjualan hot dog pertama di Coney Island di Brooklyn, New York City, meskipun asal usul istilah ini masih diperdebatkan. World's Columbian Exposition (Chicago 1893) dan St. Louis World's Fair pada 1904 disebut sebagai promosi masal pertama untuk sejumlah makanan yang siap dibawa, termasuk hot dog, kerucut es krim dan teh es. Pada abad ke-20, bisnis gerai-gerai makanan junk food semakin menyebar hingga ke kawasan lain, seperti Afrika, Australia, dan Asia termasuk Indonesia dengan konsep waralaba.

2.4.2 Jenis-jenis Junk food
            Menurut Vinsensia (2011) jenis junk food yang sering kita jumpai antara lain, yaitu :
a.       Makanan yang berpengawet seperti makanan yang disimpan di dalam kaleng, mie yang dijual dalam kemasan dan kaleng. Hampir bisa dipastikan semua makanan kategori ini mambahayakan karena zat pengawetnya.
b.      Makanan yang mengandung kadar garam tinggi dan mengandung MSG seperti makanan ringan. Makanan jenis ini memang cocok dan enak untuk dijadikan cemilan. Namun karena mengandung kadar garam tinggi dan penyedap rasa buatan, mau tidak mau akan berpengaruh terhadap kesehatan seseorang baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang.
c.       Makanan yang mengandung lemak tinggi seperti daging dalam burger,
d.      Makanan yang mengandung soda seperti minuman ringan yang bersoda yang banyak dijual, kulit ayam dalam fried chicken, dan lainnya.

2.4.3 Nama-nama Makanan Junk Food
Berikut ini nama-nama makanan junk food:
1.      Mie instan. Mie instan mengandung bahan pengawet yang tidak baik bagi kesehatan. Kadar garam di dalam mie instan dapat menyebabkan beratnya beban ginjal serta meningkatkan tekanan darah.
2.      Gorengan. Biasanya gorengan memiliki kadar kalori dan lemak atau minyak yang tinggi, sehingga dapat menyebabkan kegemukan dan sakit jantung koroner, serta dalam proses penggorengan terjadi zat karsiogenik yang memicu terjadinya penyakit kanker.
3.      Asinan. Proses pengasinan makanan membuat kadar garam di dalam makanan menjadi tinggi sehingga memberatkan proses kerja ginjal dan resiko terkena hipertensi serta berpengaruh terhadap iritasi dan peradangan usus serta lambung.
4.      Makanan kalengan. Makanan kaleng menjadi tidak sehat karena setiap makanan kaleng biasanya mengandung bahan pengawet yang tidak baik bagi kesehatan.
5.      Makanan daging  yang diproses. Sosis, ham dan sejenisnya, merupakan makanan daging yang telah diproses, mengandung bahan pewarna dan pengawet yang dapat mengganggu hati.
6.      Makanan yang dibakar atau dipanggang. Makanan yang dibakar atau dipanggang dapat mengakibatkan makanan menjadi gosong dan zat yang terjadi dapat memicu terjadinya penyakit kanker.
7.      Keju olahan. Terlalu sering mengkonsumsi keju olahan mengakibatkan meningkatnya berat badan dan meningkatnya kadar gula darah.
8.      Makanan manisan kering. Makanan ini mengandung garam nitrat dan bila bergabung di dalam tubuh akan menghasilkan zat karsiogenik. Juga mengandung esen segai tambahan sehingga dapat merusak fungsi hati, serta kadar garam yang tinggi beresiko terkena tekanan darah tinggi dan juga memberatkan proses kerja ginjal.
9.      Makanan manis beku. Ice cream, cake beku dan sejenisnya, termasuk di dalam golongan ini. Makanan ini mengandung mentega tinggi sehingga bisa mengakibatkan obesitas dan kadar gula yang tinggi dapat mengakibatkan berkurangnya nafsu makan.
10.  Makanan dengan daging berlemak dan jeroan. Makanan ini mengandung lemak jenuh dan kolesterol yang dapat memicu terjadinya penyakit jantung koroner, kanker usus besar, kanker payudara.

2.4.4 Konsumsi Junk Food di Kalangan Pelajar
            Pelajar dengan aktivitas sosial tinggi, memperlihatkan peran teman sebaya semakin tampak. Di kota besar sering kita lihat sekelompok atau lebih remaja pelajar makan bersama di rumah makan yang menyajikan makanan siap saji atau fast food yang berasal dari Negara barat.
Di sekolah, makanan perlu disediakan untuk anak dengan tujuan :
a.       Mempertahankan kemampuan berkonsentrasi dan belajar.
b.      Memberi kontribusi bagi asupan diet keseluruhan.
c.       Mengajarkan tentang makanan dan nutrisi, serta aspek sosial dari makanan.
            Menurut Barasasi dalam tahun-tahun terakhir ini, anak-anak telah memilih makanan kentang goreng, burger dan hidangan utama tinggi lemak lainnya, kue, serta minuman ringan, hanya sedikit yang memilih buah, sayuran, atau salad. Sebagai akibatnya, kualitas gizi makanan di sekolah telah dikritik karena mengandung :
a.       Terlalu banyak lemak, menyuplai 41% dari kandungan energi dalam hidangantersebut (tingkat yang direkomendasikan adalah 35%).
b.      Terlalu banyak lemak jenuh,menyuplai 14% dari energi (direkomendasikan 11%).
c.       Terlalu banyak gula dari sumber selain susu, menyuplai sebanyak 14% energy (dianjurkan 11%).
d.      Terlalu banyak garam.
e.       Terlalu sedikit buah dan sayuran

2.5 Pengertian Pola Hidup
            Dalam pergaulan hidup anda di sekolah, ada banyak pola hidup namun yang paling mencolok adalah pola hidup modern yang berkembang seiring dengan perkembangan zaman. Oleh karena itu untuk lebih memberikan pemahaman seperti apa “pola hidup modern” maka terlebih dahulu perlu diketahui pengertian dari “pola hidup modern”.
             Pola Hidup Modern merupakan pola terbaru tingkah laku sehari-hari segolongan manusia yang sesuai dengan tuntutan zaman. Lalu apakah yang merupakan tuntutan zaman modern ini? Di antaranya adalah hidup dengan menghargai waktu, terbuka terhadap perkembangan dan kemajuan, terus-menerus belajar, karena dunia terus-menerus berkembang.

2.6 Pengertian Modern
            Pengertian Modern menurut Soejoeno Soekanto adalah suatu proses transformasi dari suatu perubahan ke arah yang lebih maju atau meningkat di berbagai aspek dalam kehidupan masyarakat. Secara sederhana, dapat dikatakan bahwa modern adalah proses perubahan dari cara-cara tradisional ke cara-cara baru yang lebih maju dalam rangka untuk peningkatan kualitas hidup masyarakat. Sebagai suatu bentuk perubahan sosial, modern biasanya merupakan bentuk perubahan sosial yang terarah dan terencana.

2.7 Pengaruh Pola Hidup Modern (Globalisasi) dalam Bidang Makanan
            Makanan pokok bangsa Indonesia sebagian besar adalah nasi. Namun, ada juga yang berasal dari jagung maupun sagu. Makanan pokok tersebut sebelum disajikan harus diolah terlebih dahulu, dan proses pengolahannya membutuhkan waktu yang lama.
            Dengan adanya globalisasi kebanyakan orang mulai cenderung beralih mengkonsumsi makanan yang cepat saji. Cepat saji maksudnya adalah makanan yang singkat dalam penyajiannya dan tidak menunggu proses pemasakan yang lama. Makanan cepat saji biasa disebut fast food. Makanan cepat saji sekarang banyak dan mudah sekali ditemui.
            Di samping itu juga ada makanan yang pembungkusnya menggunakan aluminium foil, biasanya makanan untuk anak-anak. Selain makanan juga ada minuman dalam kaleng, sehingga mudah dan dapat langsung diminum. Contoh makanan yang ada karena globalisasi: pizza, spagheti, burger, hot dog, hamburger, sushi, steak, puyunghai, dan donat. Contoh minuman: banyak bermunculan minuman isotonik.
            Dengan adanya makanan junk food yang berasal dari luar negeri membuat orang merasa bangga jika bisa memakannya. Karena jika memakannya berarti disebut orang yang modern dan tidak ketinggalan zaman.


BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian
            Kami melakukan penelitian terhadap masalah ini dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif deskriptif dengan cara menyebar angket dan wawancara. Metode ini lebih menekankan pada aspek pengukuran secara objektif mengenai kebiasaan pelajar mongkonsumsi makanan junk food sebagai bentuk pola hidup modern khususnya kepada siswa-siswi MTs. Annajah. Kami menyiapkan beberapa pertanyaan seputar tanggapan kebiasaan pelajar dalam mengkonsumsi makanan junk food yang menjadi hal yang lumrah pada zaman ini sesuai dengan tema yang dibahas. Kami melakukan pengambilan angket dengan menyebarkan ke kelas IX dan VII untuk MTs. Annajah, selain itu kami juga melakukan wawancara kepada beberapa siswa.
            Dengan pengambilan angket dan proses wawancara tersebut kami dapat meneliti dan mengetahui seberapa seringkah pelajar di MTs. Annajah mengkonsumsi makanan junk food dan mengetahui apa tanggapan mereka, apakah mengkonsumsi junk food termasuk pola hidup modern. Teknik perhitungan secara kuantitatif deskriptif dapat dilakukan sehingga menghasilkan suatu kenyataan, kebenaran yang terjadi dalam suatu realitas tentang suatu masalah yang diperkirakan akan berlaku pada populasi tertentu. Sedangkan, wawancara untuk  memperkuat dan melengkapi jawaban hasil angket.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
            Penelitian dilaksanakan di kelas XI dan VIII MTs. Annajah, pada hari Jumat tanggal 10 Februari 2017, 10:25 WIB. Dan wawancara kami lakukan pada hari Kamis tanggal 23 Februari 2017, 20:00 WIB. Dilaksanakan di gedung asrama banat Pondok Pesantren Modern Annajah.

3.3 Teknik Pengolahan Data
            Teknik pengolahan data yang kami lakukan, antara lain:

1.      Angket
                  Angket ini kami sebar luaskan kepada siswa-siswi kelas IX dan VIII untuk MTs. Annajah. Pertanyaan telah disediakan dengan pilihan-pilihan yang sesuai dengan kenyataan sehingga responden tinggal memilih yang sesuai dengan apa yang  mereka rasakan.

2.      Wawancara
                        Wawancara akan kami lakukan hanya kepada beberapa siswi MTs. Annajah. Dengan tujuan untuk melengkapi hasil angket sebelumnya.
  
3.4 Teknik Pengumpulan Data
            Untuk memperoleh data, kami menggunakan teknik pengumpulan data. Kami mengumpulkan data dengan menyebar angket ke kelas IX dan VII untuk MTs. Annajah.

3.5 Analisis Data
            Data yang penulis kumpulkan terdiri dari dua macam yaitu angket yang penulis berikan kepada siswa-siswi kelas IX dan VIII untuk MTs. Annajah dan wawancara penulis dengan beberapa siswa untuk melengkapi hasil angket.

3.6  Instrumen Data
      Dalam penelitian ini, terdapat dua instrumen data:
a.       Angket
            Penyebaran angket ini, kami berikan kepada responden berupa         pertanyaan-pertanyaan yang telah kami sediakan jawabannya (pilihan    ganda). Menggunakan keterangan angka (kuantitatif) yaitu dengan             keterangan seperti berikut:
a.         1 = jawaban A
b.         2 = jawaban B
c.         3 = jawaban C

Daftar Responden

Kebiasaan Pelajar Mengkonsumsi Makanan Junk Food Sebagai Bentuk Pola Hidup Modern

Nama:
Kelas:

1.      Apakah kamu tahu apa itu makanan junk food ?
a.       Sangat tahu           b. Tahu             c. Sedikit

2.      Seberapa sering kamu mengkonsumsi makanan junk food ?
a.       Setiap hari            b. Kalau mau saja           c. Seminggu sekali

3.      Jenis makanan junk food apa yang kamu sukai?
a.       Nuget             b. Mie Instan               c. Makanan restoran cepat saji

4.      Kapan waktu kamu mengkonsumsi makanan junk food?
a.       Pagi hari ketika sarapan  b. Siang hari   c. Malam hari

5.      Dimana biasanya kamu mengkonsumsi makanan junk food?
a.       Food curt               b. Restaurant            c. Masak di rumah

6.      Seberapa penting makanan junk food bagi mu?
a.       Sangat penting       b. Penting                c. Biasa saja

7.      Mengapa kamu mengkonsumsi makanan junk food?
a.       Karna rasanya enak  b. Karna murah     c. Karna mengikuti zaman

8.      Bagaimana tanggapan kamu setelah mengkonsumsi makanan junk food?
a.       Senang, karna enak dilidah
b.      Biasa saja
c.       Sedih, karna setelah mengkonsumsinya perut jadi sakit

9.      Menurut kamu, apakah mengkonsumsi makanan junk food termasuk pola hidup modern?
a.       Ya, pastinya
b.      Biasa saja, hanya ingin mengkonsumsinya
c.       Sedikit, agar tidak ketinggalan trend

10.  Apa dampak yang kamu rasakan ketika kamu mengkonsumsi makanan junk food?
a.       Sakit perut      b. Pusing        c. Biasa saja

11.  Apa yang menyebabkan kamu tertarik dengan makanan junk food?
a.       Kemasannya unik  b. Rasanya enak  c. Harganya murah dan praktis

12.  Apakah kamu tahu kalau mengkonsumsi makanan junk food yang berlebihan sangat berbahaya?
a.       Sangat tahu       b. Tahu       c. Sedikit

13.  Jika kamu mengetahui makanan junk food sangat berbahaya bagi kesehatan. Lalu apa yang kamu lakukan?
a.       Tetap mengkonsumsinya. Tidak peduli walaupun berbahaya
b.      Mengurangi porsi memakannya
c.       Stop untuk memakannya







 





No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
1.













2.













3.













4.













5.













6.













7.













8.













9.













10.













11.













12.













13.













14.













15.













16.













17.













18.













19.













20.













21.













22.













23.













24.













25.













26.













27.













28.













29.













30.















a.      Wawancara
Wawancara kami lakukan hanya kepada beberapa siswi MTs. Annajah untuk melengkapi hasil angket sebelumnya. Pertanyaannya telah kami sediakan, sehingga narasumber hanya menjawab sesuai keadaannya.

Kebiasaan Pelajar Mengkonsumsi makanan Junk Food sebagai Pola Hidup Modern
1.      Apa yang kamu ketahui tentang makanan junk food?
2.      Seberapa sering kamu mengkonsumsi makanan junk food?
3.   Jenis makanan junk food apa yang sering kamu konsumsi?
4.   Apa alasan kamu mengkonsumsi makanan junk food?
5.   Bagaimana tanggapan kamu setelah mengkonsumsi makanan junk
food?
6.  Apakah kamu tahu bahwa mengkonsumsi makanan junk food yang berlebihan dapat menimbulkan penyakit? Jelaskan!
7. Menurut mu, apakah mengkonsumsi makanan junk food termasuk pola hidup modern?














BAB IV
PEMBAHASAN


Cooding Form Hasil Pengisian Angket
Keterangan angka (kuantitatif):
a.       1= jawaban A
b.      2= jawaban B
c.       3= jawaban C

No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
1.
1
2
1
1
3
3
2
1
2
3
2
2
2
2.
2
2
2
3
3
1
2
3
3
2
2
2
2
3.
2
2
2
3
2
3
2
2
3
3
2
3
2
4.
2
2
2
2
3
3
1
2
2
3
2
3
2
5.
2
2
2
3
3
3
2
2
2
3
3
2
2
6.
2
2
2
1
3
3
1
2
2
3
2
2
2
7.
1
2
3
2
1
3
1
2
2
3
2
2
1
8.
2
2
3
3
2
3
1
2
2
3
3
2
2
9.
1
1
1
3
3
1
3
1
2
3
2
1
2
10.
2
2
3
2
3
3
1
1
2
3
2
2
2
11.
3
2
2
3
3
3
1
2
2
3
2
2
2
12.
2
2
1
3
3
3
1
1
2
3
2
3
2
13.
3
2
1
2
2
1
1
3
2
2
1
2
1
14.
2
2
1
2
2
3
3
2
2
1
3
3
2
15.
1
2
3
3
3
2
1
1
2
3
2
2
2
16.
3
2
1
3
3
3
1
2
2
3
2
2
2
17.
2
2
2
3
3
3
1
2
2
3
3
2
2
18.
2
2
1
2
3
3
1
1
2
3
1
2
2
19.
2
2
2
2
3
3
1
1
2
3
2
2
2
20.
2
2
2
2
3
3
1
1
2
3
2
1
2
21.
2
2
2
3
3
3
1
2
2
3
2
2
2
22.
2
2
2
3
3
1
1
2
2
3
2
2
1
23.
1
2
3
2
2
3
1
1
2
3
2
1
2
24.
2
2
2
3
2
2
1
2
2
3
2
2
2
25.
2
2
3
2
3
3
1
2
2
2
3
2
2
26.
2
2
3
3
1
2
1
1
2
3
2
2
2
27.
2
2
2
3
3
3
1
2
3
3
3
2
2
28.
2
2
3
3
3
3
1
2
2
3
3
2
2
29.
2
2
2
3
3
3
1
2
2
3
2
2
2
30.
2
1
1
1
1
1
1
3
2
1
2
2
3


4.1 Kebiasaan Pelajar Mengkonsumsi Makanan Junk Food Sebagai Bentuk  Pola Hidup Modern
4.1.1 Hasil Penelitian Berasarkan Angket  Nomor
Tabel  I
Pengetahuan Tentang  Makanan Junk Food
Responden
Sangat tahu
Tahu
Sedikit
VIII.1-VIII.6 dan IX.1-IX.5
5
22
3
Persentase
16,6 %
73,3 %
10%

            Berdasarkan  tabel diatas dapat kita ketahui bahwa dari 30 responden, 5 responden diantaranya menjawab “Sangat tahu” dengan persentase 16,6%,  22 responden menjawab “Tahu” dengan persentase 73,3%, 3 responden menjawab “Sedikit” dengan persentase 10%. Dapat kami simpulkan bahwa, sebanyak 73,3% pelajar mengetahui apa itu makanan junk food.

Tabel II
Seberapa Sering Responden Mengkonsumsi Makanan Junk Food
Responden
Setiap hari
Kalau mau saja
Malam hari
VIII.1-VIII.6 dan IX.1-IX.5
2
28
0
Persentase
6,6 %
93,3 %
0%

            Berdasarkan tabel di atas dapat kita ketahui bahwa dari 30 responden, 2 responden diantaranya menjawab “setiap hari” dengan persentase 6,6%, 28 responden menjawab “kalau mau saja” dengan persentase 93,3%, dam 0 (nol) dengan jawaban “malam hari”. Dapat kami simpulkan bahwa, sebanyak 93,3% pelajar MTs. Annajah mengkonsumsi makanan junk food jika mau saja. Sebab, 93,3% dari mereka menjawab “kalau mau saja”.

Tabel III
Jenis Makanan Junk Food yang Disukai
Responden
Nuget
Mie instan
Makanan restorant cepat saji
VIII.1-VIII.6 dan IX.1-IX.5
8
14
8
Persentase
26,6%
46,6%
26,6%

            Berdasarkan  tabel diatas dapat kita ketahui bahwa dari 30 responden, 8 responden diantaranya menjawab “nuget” dengan persentase 26,6%, 14 responden menjawab “mie instan” dengan persentase  46,6%, dan 8 responden menjawab “restoran cepat saji” dengan persentase 26,6%. Dapat kami simpulkan bahwa, sebanyak 46,6% pelajar menyukai jenis makanan junk food berupa makanan mie instan. Sebab, 46,6% dari mereka menjawab “mie instan”.
Tabel IV
Waktu Responden Mengkonsumsi Makanan Junk Food
Responden
Pagi hari ketika sarapan
Siang hari
Malam hari
VIII.1-VIII.6 dan IX.1-IX.5
3
10
17
Persentase
10 %
33,3 %
56,6 %

Berdasarkan  tabel diatas dapat kita ketahui bahwa dari 30 responden, 3 responden diantaranya menjawab “pagi hari ketika sarapan” dengan persentase 10%, 10 responden menjawab “siang hari” dengan persentase  33,3%, dan 17 responden menjawab “malam hari” dengan persentase 56,6%. Dapat kami simpulkan bahwa, sebanyak 56,6% pelajar menyukai waktu pada malam hari untuk mengkonsumsi makanan junk food. Sebab, 56,6% responden menjawab “malam hari”.

Tabel V
Tempat Untuk Mengkonsumsi Makanan Junk Food
Responden
Food curt
Restaurant
Masak di rumah
VIII.1-VIII.6 dan IX.1-IX.5
3
6
21
Persentase
10%
20%
70%

            Berdasarkan  tabel diatas dapat kita ketahui bahwa dari 30 responden, 3 responden diantaranya menjawab “food curt” dengan persentase 10%, 6 responden menjawab “restaurant” dengan persentase  20%, dan 21 responden menjawab “masak di rumah” dengan persentase 70%. Dapat kami simpulkan bahwa, sebanyak 70% pelajar menyukai masak di rumah untuk mengkonsumsi makanan junk food. Sebab, 70% responden menjawab “masak di rumah”.

Tabel VI
Peranan Makanan Junk Food Bagi Responden
Responden
Sangat penting
Penting
Biasa saja
VIII.1-VIII.6 dan IX.1-IX.5
5
3
22
Persentase
16,6%
10%
73,3%

            Berdasarkan  tabel diatas dapat kita ketahui bahwa dari 30 responden, 5 responden diantaranya menjawab “sangat penting” dengan persentase 16,6%, 3 responden menjawab “penting” dengan persentase  10%, dan 22 responden menjawab “biasa saja” dengan persentase 73,3%. Dapat kami simpulkan bahwa, sebanyak 73,3% pelajar menganggap peran  makanan junk food sebagai hal yang  biasa, tidak terlalu penting baginya. Sebab, 73,3% responden menjawab “biasa saja”.

Tabel VII
Alasan Responden Mengkonsumsi Makanan Junk Food
Responden
Karena rasanya enak
Karena murah
Karena mengikuti zaman
VIII.1-VIII.6 dan IX.1-IX.5
25
4
1
Persentase
83,3%
13,3%
3,3%

            Berdasarkan  tabel diatas dapat kita ketahui bahwa dari 30 responden, 25 responden diantaranya menjawab “karena rasanya enak” dengan persentase 83,3%, 4 responden menjawab “karena murah” dengan persentase  13,3%, dan 1 responden menjawab “karena mengikuti zaman” dengan persentase 3,3%. Dapat kami simpulkan bahwa, sebanyak 83,3% alasan pelajar mengkonsumsi makanan junk food karena rasanya yang enak. Sebab, 83,3% responden menjawab “karena rasanya enak”.
Tabel VIII
Tanggapan Responden Setelah Mengkonsumsi Makanan Junk Food
Responden
Senang, karena enak dilidah
Biasa saja
Sedih, karena setelah makan perut jadi sakit
VIII.1-VIII.6 dan IX.1-IX.5
10
17
3
Persentase
33,3%
56,6%
10%

            Berdasarkan  tabel diatas dapat kita ketahui bahwa dari 30 responden, 10 responden diantaranya menjawab “senang, karena enak dilidah” dengan persentase 33,3%, 17 responden menjawab “biasa saja” dengan persentase 56,6%, dan 3 responden menjawab “sedih, karena setelah makan perut jadi sakit” dengan persentase 10%. Dapat kami simpulkan bahwa, sebanyak 56,6% tanggapan pelajar setelah mengkonsumsi makanan junk food yaitu biasa saja, tidak terjadi efek apapun.Sebab, 56,6% responden menjawab “biasa saja”.

Tabel IX
Pendapat Untuk Responden, Apakah Mengkonsumsi Makanan Junk Food Termasuk Pola Hidup Modern
Responden
Ya, pastinya
Biasa saja, hanya ingin mengkonsumsinya
Sedikit, agar tiak ketinggalan trend
VIII.1-VIII.6 dan IX.1-IX.5
0
27
3
Persentase
0%
90%
10%

            Berdasarkan  tabel diatas dapat kita ketahui bahwa dari 30 responden, 0 responden diantaranya tidak menjawab “ya, pastinya” dengan persentase 0%, 27 responden menjawab “biasa saja, hanya ingin mengkonsumsinya” dengan persentase 90%, dan 3 responden menjawab “sedikit. Agar tidak ketinggalan trend” dengan persentase 10%. Dapat kami simpulkan bahwa, sebanyak 90% alasan pelajar dalam mengkonsumsi makanan junk food bukan untuk mengikuti pola hidup modern melainkan hanya ingin mengkonsumsinya.Sebab, 90% responden menjawab “biasa saja, hanya ingin mengkonsumsinya”.

Tabel X
Dampak yang Dirasakan Setelah Mengkonsumsi Makanan Junk Food
Responden
Sakit perut
Pusing
Biasa saja
VIII.1-VIII.6 dan IX.1-IX.5
2
3
25
Persentase
6,6%
10%
83,3%

Berdasarkan  tabel diatas dapat kita ketahui bahwa dari 30 responden, 2 responden diantaranya menjawab “sakit perut” dengan persentase 6,6%, 3 responden menjawab “pusing” dengan persentase 10%, dan 25 responden menjawab “biasa saja” dengan persentase 83,3%. Dapat kami simpulkan bahwa, sebanyak 83,3% pelajar merasakan dampak yang biasa saja setelah mengkonsumsi makanan junk food. Sebab, 83,3% responden menjawab “biasa saja”.

Tabel XI
Penyebab Pelajar Tertarik dengan Makanan Junk Food
Responden
Kemasannya unik
Rasanya enak
Harganya murah dan praktis
VIII.1-VIII.6 dan IX.1-IX.5
2
21
7
Persentase
6,6%
70%
23,3%

            Berdasarkan  tabel diatas dapat kita ketahui bahwa dari 30 responden, 2 responden diantaranya menjawab “kemasanya unik” dengan persentase 6,6%, 21 responden menjawab “rasanya enak” dengan persentase 70%, dan 7 responden menjawab “harganya murah dan praktis” dengan persentase 23,3%. Dapat kami simpulkan bahwa, sebanyak 70% responden tertarik dengan makanan junk food karena rasanya yang enak. Sebab, 70% responden menjawab “rasanya enak”.

Tabel XII
Pengetahuan Responden Terhadap Bahaya dari Makanan Junk Food
Responden
Sangat tahu
Tahu
Sedikit
VIII.1-VIII.6 dan IX.1-IX.5
3
23
4
Persentase
10%
76,6%
13,3%

      Berdasarkan  tabel diatas dapat kita ketahui bahwa dari 30 responden, 3 responden diantaranya menjawab “sangat tahu” dengan persentase 10%, 23 responden menjawab “tahu” dengan persentase 76,6%, dan 4 responden menjawab “sedikit” dengan persentase 13,3%. Dapat kami simpulkan bahwa, sebanyak 76,6% responden mengetahui bahwa makanan junk food berbahaya baginya. Sebab, 76,6% responden menjawab “tahu”.

Tabel XIII
Tindakan Responden Dalam Mengkonsumsi Makanan Junk Food
Responden
Tetap mengkonsumsinya, tidak peduli walaupun berbahaya
Mengurangi porsi memakannya
Stop untuk memakannya
VIII.1-VIII.6 dan IX.1-IX.5
3
26
1
Persentase
10%
86,6%
3,3%

           Berdasarkan  tabel diatas dapat kita ketahui bahwa dari 30 responden, 3 responden diantaranya menjawab “tetap mengkonsumsinya, tidak peduli walaupun berbahaya” dengan persentase 10%, 26 responden menjawab “mengurangi porsi memakannya” dengan persentase 86,6%, dan 1 responden menjawab “stop untuk memakannya” dengan persentase 3,3%. Dapat kami simpulkan bahwa, sebanyak 86,6% tindakan responden terhadap pengetahuan bahaya makanan junk food yaitu dengan mengurangi porsi memakannya. Sebab, 86,6% responden menjawab “mengurangi porsi memakannya”.
4.1.2 Hasil Penelitian Berdasarkan Wawancara
           Berdasarkan hasil wawancara yang telah kami lakukan, siswa sangat mengerti apa itu makanan junk food. Bahkan setiap hari mereka mengkonsumsinya. Makanan instan seperti mie, sosis, nuget sangat mereka sukai dengan alasan rasanya yang lezat. Tanggapan mereka setelah mengkonsumsi makanan junk food, mereka malah ingin memakannya lagi dan menurut mereka makanan junk food sama sekali tidak mengenyangkan. Mereka mengetahui bahwa makanan junk food berbahaya, tapi mereka tidak bisa menghindarinya dengan alasan sudah terbiasa mengkonsumsinya. Dan mereka menganggap bahwa makanan junk food termasuk ke dalam pola hidup modern, “tanpa nongkrong di restoran cepat saji kami tidak terlihat kekinian” ujar salah satu siswi. Dapat kami simpulkan dari hasil wawancara kami, bahwa siswa telah terbiasa mengkonsumsi makanan junk food. Dan makanan junk food termasuk ke dalam pola hidup modern sehingga siswa tidak bisa lepas untuk terus mengkonsumsinya.

4.2 Intensitas Pelajar dalam Mengkonsumsi Makanan Junk Food
           Berdasarkan angket yang kami sebar dan melakukan wawancara langsung dengan beberapa siswa-siswi. Banyak siswa-siswi dari MTs. Annajah mengkonsumsi makanan junk food, namun mereka mengkonsumsi makanan junk food ketika ingin saja, tetapi tidak sedikit juga siswa yang mengkonsumsi makanan junk food hampir setiap hari dengan alasan makanan junk food lebih praktis. Jika dibandingkan dengan mengkonsumsi makanan empat sehat lima sempurna, siswa lebih memilih untuk mengkonsumsi makanan junk food. Selain mudah dan lebih praktis, cita rasa yang terkandung didalam makanan junk food lebih disukai oleh siswa-siswi di MTs. Annajah.
           Berdasarkan angket, banyak siswa yang mengkonsumsi makanan junk food dengan jenis mie instant. Sedangkan nuget dan makanan cepat saji hanya beberapa siswa yang suka untuk mengkonsumsinya. Siswa juga sering mengkonsumsi makanan junk food pada waktu malam hari, padahal ketika malam hari dianjurkan untuk tidak makan malam karena dapat menyebabkan obesitas.

4.3 Pendapat Responden Mengenai Pengonsumsian Makanan Junk Food Termasuk Bentuk Pola Hidup Modern
           Berdasarkan angket, banyak siswa yang menganggap bahwa mengkonsumsi makanan junk food sebagai hal yang wajar untuk mereka konsumsi namun bukan dengan maksud sebagai pola hidup modern melainkan hanya ingin mengkonsumsinya saja. Sedangkan berdasarkan hasil wawancara kami langsung kepada beberapa anak, mereka berpendapat bahwa mengkonsumsi makanan junk food sebagai pola hidup kekinian, selain praktis dan rasanya enak makanan junk food bagi mereka adalah salah satu gaya hidup modern di zaman sekarang. Dapat kami simpulkan bahwa siswa mengkonsumsi makanan junk food sebagai hal yang lumrah di zaman yang semakin maju ini, mereka hanya sekedar menyukai untuk mengkonsumsinya.

4.4 Dampak Negatif Bagi Kesehatan Setelah Mengkonsumsi Makanan Junk Food
Dampak negatif dari mengkonsumsi makanan junk food, antara lain:
1.               Resiko penyakit diabetes
Salah satu faktor utama yang menyebabkan terjangkitnya penyakit diabetes adalah karena gula buatan yang terdapat pada makanan junk food.

2.               Masalah pada sistem pencernaan
Bagi para pecandu makanan junk food, mereka akan lebih beresiko mengalami gangguan pencernaan seperti penyakit gastroesophageal reflux (GERD) dan sindrom iritasi usus (IBS). Seperti yang kita ketahui bahwa makanan junk food lebih banyak mengandung kalori dari pada nilai nutrisi. Saat kita mengkonsumsi makanan junk food yang digoreng, kandungan minyaknya akan tersimpan dalam dinding lapisan perut. Hal ini dapat meningkatkan produksi asam. Lalu rempah-rempah yang ada di dalamnya dapat mengiritasi lapisan lambung, sehingga dapat memperburuk resiko GERD dan gangguan pencernaan. Kurangnya serat dalam kandungan makanan junk food dapat menghambat pencernaan, meningkatkan masalah seperti sembelit dan wasir.

3.               Kelelahan dan kelemahan
Makanan junk food tidak memiliki jumlah nutrisi penting yang diperlukan untuk pemeliharaan kesehatan serta fungsi dari semua sistem dalam tubuh secara keseluruhan seperti protein dan vitamin. Meskipun jenis makanan ini bisa membuat perut terasa kenyang dan puas, namun ia gagal dalam memberikan asupan energi instan. Sehingga membuat tubuh terasa lemah dan lelah beberapa saat setelah mengkonsumsinya. Jika tubuh hanya menyerap semua jenis makanan yang tergolong junk food selama periode waktu tertentu, maka hal tersebut bisa mengakibatkan kelelahan kronis. Makanan junk food dapat menurunkan tingkat energi tubuh ke tingkat yang mungkin menjadikan tubuh sulit atau bahkan tidak bisa melakukan rutinitas sehari-hari.

4.               Depresi
Akibat terlalu sering mengkonsumsi makanan  junk food, banyak perubahan hormonal terjadi, terutama pada kalangan remaja, yang membuat mereka rentan terhadap perubahan suasana hati dan perubahan perilaku. Karena mengkonsumsi makanan junk food dapat menyebabkan kekurangan nutrisi penting dalam tubuh, yang meningkatkan kemungkinan para remaja menderita depresi hingga 58%.

5.               Mempengaruhi fungsi otak
Dalam sebuah studi yang diterbitkan di jurnal Brain, Behavior, and Immunity menunjukkan bahwa satu minggu makan junk food sudah cukup untuk memicu gangguan memori pada tikus. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa lemak jahat (lemak trans) dari junk food cenderung menggantikan lemak sehat di otak dan mengganggu mekanisme sinyal normal dalam otak. Studi pada hewan juga menunjukkan bahwa lemak dari makanan junk food memperlambat kemampuan untuk belajar keterampilan baru.

6.               Peningkatan resiko penyakit jantung
Kandungan dalam makanan junk food serat akan lemak jenuh dan lemak trans yang secara langsung meningkatkan kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida dalam darah, dimana hal tersebut dapat berkontribusi terhadap pembentukan plak dan penyakit jantung. Waktu tertentu yang bisa menyebabkan kenaikan berat badan. Dalam kondisi berat badan yang semakin meningkat, resiko terkena serangan jantung akan lebih tinggi.

7.               Peningkatan resiko gangguan ginjal
Saat kita mengkonsumsi makanan junk food seperti kentang goreng maupun keripik yang rasanya begitu memanjakan lidah, tanpa kita sadari kandungan garam halus yang ada didalamnya dapat meningkatkan air liur dan sekresi enzim, sehingga meningkatkan keinginan untuk terus mengkonsumsi makanan ini. Kandungan lemak jahat dan natrium yang tinggi dari garam tersebut mampu mengganggu keseimbangan sodium-potasium tubuh yang dapat menyebabkan hipertensi. Hal ini dapat mengganggu fungsi ginjal sebagai penyaring semua racun dari darah.

8.               Merusak hati
Mengkonsumsi makanan junk food selama periode waktu tertentu dapat memiliki efek yang merugikan pada organ hati, hal ini serupa dengan efek yang ditimbulkan pada seorang pecandu alkohol. Sebuah studi menunjukkan bahwa seseorang yang lebih sering mengkonsumsi makanan junk food dan menjauhi olahraga memiliki perubahan enzim hati dalam waktu empat minggu. Perubahan ini serupa dengan yang diamati pada orang dengan penyalahgunaan alkohol. Menurut beberapa penelitian, hal itu dikarenakan terjadinya pengendapan lemak trans yang ditemukan dalam sejumlah junk food di organ hati sehingga menyebabkan disfungsi pada organ tersebut.
9.               Peningkatan resiko kanker
Kurangnya serat adalah alasan utama mengapa konsumsi makanan junk food sangat terkait dengan peningkatan risiko kanker pada sistem pencernaan. Sebuah studi yang diterbitkan dalam European Journal of Cancer Prevention mengungkapkan bahwa terlalu banyak mengkonsumsi makanan junk food yang tinggi gula dan lemak dapat meningkatkan peluang terkenanya kanker kolorektal. Studi lain dari Fred Hutchinson Cancer Research Center di Seattle menunjukkan bahwa pria yang makan makanan yang digoreng lebih dari dua kali dalam sebulan telah menunjukkan peningkatan risiko kanker prostat.

10.           Masalah pada kulit dan tulang
Mengkonsumsi makanan tinggi karbohidrat dan gula seperti junk food, dapat menyebabkan bakteri yang berada di mulut menghasilkan asam yang dapat mengakibatkan kerusakan pada gigi serta menghancurkan enamel gigi, yang merupakan faktor terjadinya gigi berlubang. Ketika enamel gigi anda hilang, tidak bisa diganti. Selain itu kandungan natrium yang berlebih dalam makanan junk food juga dapat meningkatkan resiko terkena osteoporosis (tulang rapuh).

4.4.1 Tips Aman Mengkonsumsi Makanan Junk Food
           Makanan junk food bukanlah barang haram yang tidak boleh di konsumsi. Anda boleh saja menikmati godaan rasa dari makanan junk food ini, dengan memperhatikan langkah-langkah cerdik saat mengkonsumsinya. Beberapa tips yang disarankan dibawah ini dapat berguna bagi anda untuk menghindari efek buruk dari mengkonsumsi makanan junk food.:
1.      Pilihlah nasi untuk makanan pokok
Jika anda ke restoran siap saji, yang menyediakan kentang goreng dan nasi putih, maka pilihlah nasi sebagai makanan pokok. Hal ini akan mengurangi konsumsi lemak dan natrium yang banyak terdapat pada kentang goreng.

2.      Kurangi porsi dan ukuran
Belilah makanan dalam jumlah secukupnya dan cobalah berbagi dengan rekan anda. Ini akan mengurangi asupan gizi berlebih yang bisa menimbulkan kegemukan.

3.      Ganti soft drink dengan air mineral atau jus buah
Soft drink banyak mengandung gula dan rendah nilai vitaminnya, maka sebaiknya pilih air putih yang tidak mengandung kalori atau jus buah yang mengandung banyak vitamin.

4.      Jangan mengkomsumsi kulit ayam
Ingat, kulit ayam adalah sumber lemak jenuh dan kolesterol, karena itu buanglah bagian kulit dan nikmatilah dagingnya.

5.      Mintalah salad
Tambahkan salad pada menu anda sebagai sayuran yang mengandung banyak vitamin dan serat.

6.      Kurangi saus dan mayonnaise
Kurangi penggunaan saus dan mayonnaise, karena saus banyak mengandung natrium dan pengawet sedangkan mayonnaise mengandung lemak tinggi.

7.      Bacalah informasi nilai gizi pada label kemasan
Biasakan membaca informasi nilai gizi pada kemasan makanan yang anda beli, sehingga anda bisa mengira-ngira jenis dan jumlah zat gizi yang anda konsumsi.

8.      Biasakan sarapan pagi di rumah
Mulailah hari anda dengan mengkonsumsi makanan sehat di rumah seperti jus buah, susu, sereal dan buah. Sarapan pagi di rumah akan mengurangi keinginan untuk membeli jajanan atau cemilan yang tidak sehat di luar rumah.

9.      Kurangi frekuensi makan junk food
Perhatikan frekuensi anda mengkonsumsi makanan junk food, aturlah agar tidak melebihi 3-4 kali dalam sebulan.

10.  Olahraga
Tingkatkan kebugaran tubuh dengan berolahraga secara teratur. Olahraga akan membakar energi yang berasal dari konsumsi berlebih.

Nah, dengan uraian diatas, kita bisa mengkonsumsi makanan junk food dengan memperhatikan beberapa hal seperti jumlah dan frekuensi mengkonsumsinya, serta keseimbangan komposisi gizinya.

 BAB V
PENUTUP
                                         
5.1 Kesimpulan
  Dalam makanan junk food terkandung banyak sekali zat-zat yang berbahaya dan dapat menimbulkan penyakit bagi tubuh jika dikonsumsi berlebihan. Sudah banyak penelitian yang dilakukan oleh para ahli yang membuktikan hal ini. Junk food mengandung banyak sekali kalori, lemak, protein hewani dan zat-zat kimia berbahaya yang tidak baik jika dikonsumsi berlebihan. Banyak jenis junk food hanya mengandung sedikit bahan sayur dan buah yang justru dibutuhkan oleh tubuh.
Bukan hanya penyakit yang dapat ditimbulkan tapi juga ganguan fungsi persarafan yang dapat menyebabkan kita lambat dalam berpikir ataupun bertindak. Tidak hanya itu, perubahan psikologis juga dapat terjadi karena berlebihan mengkonsumsi makanan junk food. Penyakit, gangguan, ataupun perubahan psikologis tidak akan langsung kita rasakan saat kita mengkonsumsi makanan junk food. Tapi itu semua akan terjadi bila kita sering mengkonsumsinya.
  Dalam penelitian kami, intensitas pelajar dalam mengkonsumsi makanan junk food masih sangat tinggi. Mereka lebih menyukai mengkonsumsi mie instan, sebagai salah satu jenis makanan junk food. Dan kebiasaan pelajar dalam mengkonsumsi makanan junk food sebagai pola hidup modern susah untuk dihindari, karena bagi mereka hal tersebut sangatlah wajar di zaman yang serba modern ini. Padahal mereka mengetahui akan dampak negatif bagi kesehatan dirinya setelah mengkonsumsi makanan junk food

5.2 Saran
      Kami sarankan kepada seluruh pelajar, bijaklah dalam memilih makanan. Jika kita terpaksa memilih makanan berupa junk food. Maka perhatikanlah dulu kandungan dari makanan tersebut. Dan usahakan jangan mengkonsumsi makanan junk food lebih dari satu macam, seperti fried chicken bersama french fries atau burger bersama french fries. Cukup satu macam saja. Dampak, mungkin tidak terlalu terasa pada saat itu juga, tapi nantinya bagi kesehatan akan sangat berpengaruh. Bagaimana tidak, kita menimbun zat aditif di dalam tubuh kita, berarti kita mewariskan penyakit untuk anak cucu kita. Oleh sebab itu, hindarilah makanan junk food.
       Dan untuk para pembaca yang sudah membaca Karya Tulis Ilmiah kami dan tertarik untuk membuat Karya Tulis Ilmiah sesuai dengan tema yang hampir mirip bahkan sama dengan kami, alangkah baiknya jika mengambil responden yang ruang lingkupnya jauh lebih luas, tidak hanya terbatas dengan lingkungan sekitar kita karena hal itu dapat membuat Karya Tulis Ilmiah menjadi lebih akurat.


Daftar Pustaka

Anonim. 2016. Kamus Besar Bahasa Indonesia [Online]. Diakses pada
              http://kbbi.web.id/
Cahyono, Suharjo B. 2012. Gaya Hidup dan Penyakit Modern.                                                            Yogyakarta:Kanisisus.
Gunawan, Andang.2002. Food Combining Combinasi Makanan Serasi.                                              Jakarta:Gramedia.
Kuntaraf, Dr. Jonathan.1995. Makanan Sehat. Bandung: Penerbit                                                        Indonesia Publishing House.
Parrete, Lorraine.2003.Makanan Untuk Otak.Jakarta:Gramedia.
Sujatmiko, Eko. 2014. Kamus IPS. Surakarta:Aksara. 












Komentar

Postingan populer dari blog ini

Blue in June

Hidden Gem in Tulungagung, Jawa Timur

What a beauty New Year's Eve 2023!!!